Sumbawa Besar, Gema-news.com – Sebanyak 43.614 ekor sapi dari Pulau Sumbawa telah dikirim ke sejumlah daerah sejak januari 2023 lalu. Jumlah ini jauh lebih banyak jika dibandingkan pengiriman ternak selama Tahun 2022, yaitu berjumlah 23.833 ekor ternak sapi.
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Sumbawa, Ida Bagus Putu Raka Ariana mengatakan, Pulau Sumbawa merupakan gudang ternak. Selain untuk menyuplai ternak di Pulau Lombok, ternak dari Sumbawa juga dikirim untuk memenuhi kebutuhan ternak di sejumlah pulau lainnya.
“Ternak Sumbawa menyuplai kebutuhan ternak di Sulawesi, Kalimantan dan Jawa. Khususnya saat hari raya idul adha,” ujar Raka kepada wartawan, Kamis (20/7).
Diungkapkan, volume lintas ternak tahun ini cukup besar. Hingga Juni tahun ini, sebanyak 43.614 ekor ternak sapi yang dikirimkan keluar Pulau Sumbawa. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari jumlah ternak sapi yang dikirimkan tahun lalu. Dimana pada 2022 lalu, Pulau Sumbawa hanya mengirimkan 23.833 ekor ternak sapi saja.
Tidak hanya itu, dalam tahun ini pihaknya juga mengirimkan ternak kerbau sebanyak 1.544 ekor ke luar daerah. Sementara untuk ternak kambing, Pulau Sumbawa hanya mengirimkan sebanyak 589 ekor ke luar daerah. Ternak kuda yang dikirimkan selama tabun ini juga jumlahnya cukup banyak, yakni 3.447 ekor.
“Untuk sapi sebagian besar dikirim ke Jakarta, guna pemenuhan hewan qurban saat Idul Adha. Tahun ini sekitar 28 ribu ekor sapi yang dikirim ke Jakarta,” terangnya.
Raka mengungkapkan, dalam Juni lalu saja, lalu-lintas ternak di Sumbawa sudah melampaui bulan lainnya. Seperti diketahui, Sumbawa merupakan daerah tertular PKM. Namun, sudah diberikan izin untuk pengiriman, tentu dengan sejumlah persyaratan yang ketat.
Dengan meningkatnya lalu-lintas ternak, lanjut Raka, tentu akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Sehingga Pulau Sumbawa yang dikenal sebagai gudang ternak harus tetap dipertahankan. Kualitas ternak Sumbawa yang terbukti bagus ini juga harus dipertahankan. Hal ini juga diharapkan bisa meningkatkan minat masyarakat untuk beternak.
“Untuk menjaga kualitas, peternak harus mematuhi aturan dan tata laksana yang baik. Sehingga ternaknya tetap menghasilkan daging yang berkualitas,” pungkasnya. (GM)