SUMBAWA, gema-news.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa di bawah kepemimpinan Bupati Ir. H. Syarafuddin Jarot dan Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori terus menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Salah satu program unggulan yang kini mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adalah pembangunan penampungan air hujan, cek dam, dan sumur bor sebagai sumber irigasi pertanian.
Program ini menjadi bagian penting dari upaya Pemerintah Kabupaten Sumbawa untuk memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian air pertanian, terutama di wilayah yang selama ini mengalami keterbatasan sumber air.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, M.Si. menjelaskan bahwa pelaksanaan program unggulan tersebut telah terealisasi hampir di seluruh kecamatan.
“Program ini sudah menyentuh 24 kecamatan dengan berbagai jenis sarana air yang dibangun untuk mendukung produktivitas pertanian,” ujarnya, Rabu (5/11).
Adapun rincian capaian pembangunan meliputi irigasi perpipaan 39 unit, irigasi perpompaan 16 unit, cek dam 18 unit, rehabilitasi bendung 14 unit, irigasi tersier 28 unit, sumur gali 13 unit, kantong air 46 unit, sumur dalam 44 unit, sumur dangkal 74 unit dan jalan usaha tani 6 kilometer.
Program ini tersebar di berbagai wilayah, termasuk daerah upland seperti Ropang, Lantung, Orong Telu, dan Bantulante, yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam penyediaan air untuk lahan pertanian.
Ni Wayan Rusmawati menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak lepas dari perhatian langsung Bupati dan Wakil Bupati yang terus mendorong pembangunan infrastruktur pertanian berbasis kebutuhan masyarakat.
“Pak Bupati Jarot dan Pak Wakil Bupati Ansori sangat fokus pada peningkatan sektor pertanian. Ketersediaan air menjadi kunci utama untuk mendukung kesejahteraan petani,” tambahnya.
Dengan terealisasinya program ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa berharap produktivitas pertanian dapat meningkat secara signifikan, serta mampu menjaga stabilitas pangan daerah, terutama di tengah tantangan perubahan iklim.
“Pembangunan ini bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan pertanian Sumbawa yang lebih tangguh dan mandiri,” tutupnya. (GM)









