SUMBAWA, gema-news.com – Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori meminta kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk melakukan validasi data sasaran program sehingga upaya penanganan dilakukan lebih maksimal.

“Data-data lokasi stunting ini harus kita pastikan dulu mulai dari desa hingga ke kecamatan, ketika data sudah valid by name by address upaya penanganan yang kita lakukan bisa lebih maksimal,” kata Ansori, kepada wartawan, Rabu, 5 November 2025.

Data yang valid, maka pola yang akan dilakukan nantinya dengan skema keroyokan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Karena bagaimana pun upaya penanganan yang dilakukan nantinya ketika data tidak valid maka upaya percepatan penurunan angka stunting juga akan sulit dilakukan.

“Data yang valid merupakan salah satu upaya kita untuk upaya percepatan penurunan angka stunting. Karena jika data tidak valid, program yang kita laksanakan bisa maksimal,” ujarnya.

Menurut Ansori, berbagai langkah telah dilakukan secara gotong royong seluruh pihak, tenaga kesehatan, hingga masyarakat. Upaya ini juga turut membuahkan hasil sehingga angka stunting turun 10,58 persen atau setara dengan 3.498 balita dalam kurun waktu delapan hingga sembilan bulan terakhir.

“Almdulillah, berkat kerja keroyokan semua pihak, angka stunting kita berhasil turun cukup signifikan dan kita targetkan di akhir Desember nanti, Sumbawa bisa masuk kategori hijau,” ucapnya.

Penanganan stunting lanjut Ansori tidak bisa dilakukan secara parsial. Karena itu, pemerintah menerapkan strategi pencegahan dan pengobatan secara bersamaan.

“Pencegahan kita fokuskan pada perbaikan pola hidup, asupan gizi, kebersihan lingkungan, dan sanitasi. Semuanya berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak balita, termasuk bagi ibu hamil dan menyusui,” sebutnya.

Sementara untuk penanganan balita yang sudah teridentifikasi mengalami stunting, pihaknya akan memberikan perhatian melalui pengobatan intensif. Bahkan biaya penanganan per balita mencapai sekitar Rp 1,6 juta yang didukung melalui program Dinas Kesehatan (Dikes) dan dukungan anggaran daerah.

“Kami juga memasifkan program Posyandu aktif, pemberian makanan bergizi dan sembako, serta program Revolusi Putih berupa pemberian susu bagi anak-anak dan ibu hamil,” tambahnya.

Ansori turut menegaskan, penurunan stunting bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang mewujudkan masyarakat Sumbawa yang sehat, bahagia, dan sejahtera lahir batin. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan visi Sumbawa unggul, maju dan sejahtera.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak Sumbawa tumbuh sehat dan kuat. Tentu dengan kerja bersama, Insya Allah target hijau bisa kita capai di akhir tahun ini,” tandasnya. (GM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini