SUMBAWA, gema-news.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa menyebutkan kebutuhan sayur untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 10 SPPG sekitar 3 ton per hari. Jumlah tersebut diprediksi terus meningkat seiring bertambahnya SPPG di wilayah setempat.

“Kebutuhan untuk 10 dapur SPPG kita sebanyak 3 ton sayur perhari, belum lagi untuk bahan lainnya. Produksi dalam daerah saat ini sangat kecil sehingga pasokannya masih bergantung ke Pulau Lombok,” Kata kepala Bappelitbangda, Dr. Deddy Heriwibowo, Jumat (7/11/2025).

Deddy melanjutkan, untuk beras per siswa membutuhkan sekitar 100 gram dan 30 orang siswa sekitar 30 kilogram untuk satu dapur. Sementara dapur yang beroperasi saat ini di Sumbawa ada 10 dapur, sehingga untuk kebutuhan beras per hari sekitar 600 kilogram.

“Itu baru 10 SPPG, nanti kalau sudah full kapasitas dengan 83 SPPG maka kebutuhan kita juga akan sangat banyak belum lagi kebutuhan telur,” ungkapnya.

Kondisi tersebut bisa saja kembali diperparah kata Doktor Deddy, jika seluruh SPPG di NTB beroperasi dan pasti akan menimbulkan inflasi di daerah. Karena saat ini untuk beberapa komoditi belum bisa dipenuhi secara mandiri melainkan masih bergantung dari Pulau Lombok.

“Kami sudah menyiapkan skema khusus jika kebutuhan meningkat di tengah keterbatasan produksi di dalam daerah sebagai bentuk antisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Salah satunya dengan meningkatkan produksi hasil pertanian dalam daerah untuk mendukungprogram tersebut. Peluang ini juga sudah dijabarkan ke beberapa OPD teknis dengan harapan mereka bisa menyiapkan diri sekaligus sebagai upaya kemandirian pangan lokal daerah.

“Kemarin kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian (Distan) agar mengaktifkan petani yang mereka bina di sekolah lapang maupun usaha-usaha sentral agrobisnis mereka untuk berorientasi pada kebutuhan SPPG,” imbuhnya.

Progam MBG, yang merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk memastikan anak-anak dan warga mendapatkan makanan bergizi secara gratis. Kordinasi lebih lanjut antar instansi juga terus dilakukan untuk memperlancar aliran pasokan bahan baku yang dibutuhkan SPPG.

“Keberhasilan program ini berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Kami juga terus berupaya memperbaiki sistem distribusi bahan baku agar tidak ada pihak yang tertinggal,” ucapnya. (GM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini