SUMBAWA, gema-news.com – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Sumbawa mengaku jumlah kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara hingga bulan September tahun 2025 baru di angka 16.555 orang dari target sebanyak 100.000 orang.

“Memang capaian kita saat ini masih sangat rendah dan jauh dari target, tetapi kami tetap optimis target tersebut bisa tercapai jelang akhir tahun,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Sumbawa, Tata Kostara, Jumat (14/11/2025).

Angka kunjungan tersebut masih didominasi wisatawan dari dalam negeri (WNI) sebanyak 15.595 orang, sementara untuk Warga Negara Asing (WNA) sebanyak 960. Pihaknya juga akan segera melakukan koordinasi lebih lanjut dengan stake holder terkait, terutama pemilik hotel dan homestay untuk bisa memberikan data.

“Kami akan segera memanggil pengelola hotel dan homestay untuk bisa memberikan data tamu yang mereka miliki sebagai bahan evaluasi,” ujarnya.

Ia pun tidak menampik kendala utama selama ini untuk mengetahui tingkat kunjungan wisatawan di Sumbawa karena minimnya laporan yang disampaikan oleh pihak hotel dan homestay. Bahkan biasanya mereka selalu akan memberikan data tersebut di akhir tahun, sehingga pihaknya kesulitan melakukan intervensi lebih lanjut.

“Sebenarnya mereka (pemilik hotel dan homestay) harus memberikan data tingkat hunian kamarnya setiap bulan, tetapi mereka rata-rata memberikan di akhir tahun sehingga kami kesulitan melakukan intervensi lebih lanjut,” ungkapnya.

Ia pun meyakinkan, pencapaian terhadap target tersebut nantinya akan didukung oleh wisata unggulan yang sudah disiapkan sebelumnya. Seperti wisata hiu paus (whale shark) di Labuan Jambu, air terjun mata jitu di Pulau Moyo paket-paket wisata yang ada di dalam kota Sumbawa.

“Saat ini kita sedang mengemas event untuk skala nasional yakni festival melala yang masuk dalam Kharisma Event Nasional (KEN) dan beberapa event lainnya,” ujarnya.

Begitu pun juga destinasi wisata hiu paus yang terus menggeliat dan bisa menambah pendapatan masyarakat dari penyewaaan rumah dan transportasi. Peluang inilah yang dianggap sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan.

“Pola sosialisasi dan promosi wisata ke daerah lain akan terus dilakukan untuk mengejar target tersebut di akhir tahun 2025 nanti, ” tandasnya. (GM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini