SUMBAWA, gema-news.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa terus memastikan pemerataan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terpencil dan jauh dari akses fasilitas kesehatan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menghadirkan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pondok Persalinan Desa (Polindes) sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, H. Sarip Hidayat, menegaskan bahwa keberadaan Pustu menjadi elemen penting dalam menjamin layanan kesehatan dasar di setiap desa. “Saat ini tersedia 101 Pustu, sementara sisanya tersedia layanan Poskesdes,” ujarnya saat ditemui pada Kamis (20/11).
Menurutnya, Pustu memiliki peran vital karena berada dekat dengan masyarakat. “Pustu ini menjadi garda terdepan untuk menjaga kesehatan seluruh masyarakat, karena berada dekat dengan masyarakat,” tambahnya.
Selain layanan di fasilitas, petugas Pustu juga aktif melakukan kunjungan rumah, terutama bagi ibu hamil, ibu pascamelahirkan, serta pasien dengan kebutuhan khusus. Hingga kini, tercatat 101 Pustu dan 64 Poskesdes telah beroperasi, sementara sekitar 32 desa dan kelurahan masih belum memiliki Pustu.
Sarip mengakui, meski beberapa bangunan Pustu mulai mengalami kerusakan, operasional tetap berjalan. Hal ini karena masyarakat di wilayah pinggiran dan daerah terpencil sangat bergantung pada keberadaan Pustu sebagai akses utama pelayanan kesehatan.
“Peran krusial Pustu tidak bisa dihentikan, khususnya bagi daerah dengan akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan yang lebih lengkap seperti di perkotaan,” jelasnya.
Pustu juga aktif mendukung berbagai program kesehatan seperti posyandu, imunisasi, kesehatan ibu dan anak, penyuluhan kesehatan, surveilans, pemberdayaan masyarakat, hingga pelayanan rujukan dasar.
“Pustu berperan penting dalam pelayanan promotif dan preventif sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019. Pustu membantu meningkatkan akses dan jangkauan layanan dasar di wilayah kerja puskesmas, sekaligus mendukung pelayanan kesehatan masyarakat,” tutup Sarip. (GM)








