Penulis: efunk

  • Percepat Serapan Hasil Petani, Wabup H. Ansori Desak Bulog Siapkan Gudang Layak

    Percepat Serapan Hasil Petani, Wabup H. Ansori Desak Bulog Siapkan Gudang Layak

    SUMBAWA, gema-news.com — Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Bulog Sumbawa, Rabu siang, guna memastikan kesiapan Bulog dalam menyerap hasil panen padi dan jagung dari para petani di Kabupaten Sumbawa.

    Langkah ini merupakan tindak lanjut atas instruksi Menteri Pertanian Republik Indonesia yang disampaikan pada kunjungan kerjanya ke Sumbawa, 21 April 2025 lalu. Dalam arahannya, Menteri Pertanian meminta pemerintah daerah segera menyiapkan gudang penyimpanan jagung guna mendukung ketahanan pangan dan stabilisasi harga di tingkat petani.

    Dalam kunjungannya itu, Wabup H. Ansori meninjau sejumlah gudang penyimpanan yang ada di kompleks Bulog Sumbawa. Ia menekankan pentingnya kesiapan Bulog dalam menampung hasil panen jagung dan padi, serta meminta agar segera dilakukan percepatan penyediaan gudang penyimpanan yang memadai.

    “Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, ini harus segera kita realisasikan, negara yang akan membayar sewanya”, tegas Wabup kepada pihak Bulog.

    Lebih lanjut, Wabup Ansori menekankan bahwa persoalan gudang penyimpanan tidak boleh menghambat proses penyerapan hasil panen petani. Ia juga memastikan akan turut mengawal langsung seluruh proses penyerapan jagung dari para petani, agar berjalan sesuai dengan harga acuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

    Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Cabang Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi menyampaikan bahwa saat ini mereka telah mendapatkan tiga gudang penyimpanan tambahan untuk menampung serapan jagung petani. Masing-masing gudang memiliki kapasitas 2.000 hingga 3.000 ton, dan akan segera difungsikan dalam waktu dekat.

    Langkah cepat dan tegas yang dilakukan Wakil Bupati Sumbawa ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam melindungi hasil panen petani dan menjaga stabilitas harga komoditas strategis, khususnya di tengah masa panen raya. (GM)

  • Dianugerahi Gelar Adat “Sampongo”, Bupati H. Jarot : Simbol Pengingat dan Penuntun Langkah Pemimpin Sumbawa

    Dianugerahi Gelar Adat “Sampongo”, Bupati H. Jarot : Simbol Pengingat dan Penuntun Langkah Pemimpin Sumbawa

    SUMBAWA, gema-news.com – Prosesi sakral penganugerahan gelar adat “Sampongo” berlangsung khidmat di Istana Dalam Loka, Sumbawa Besar, Selasa pagi. Dalam acara tersebut, Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., dan Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, resmi dianugerahi gelar kehormatan adat oleh Dea Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV.

    Tak hanya itu, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa beserta tiga Wakil Ketua DPRD juga menerima gelar kehormatan yang sama dari kesultanan Sumbawa.

    Adapun gelar yang diberikan adalah sebagai berikut: Bupati Sumbawa: Dea Pati Kanadi Ling Samawa, Wakil Bupati Sumbawa: Dea Pati Kanadi Ling Samawa, Ketua DPRD: Dea Busing Kalanis Ling Samawa, Wakil Ketua I DPRD: Wakil 1 Dea Busing Kalanis Ling Samawa, Wakil Ketua II DPRD: Wakil 2 Dea Busing Kalanis Ling Samawa, Wakil Ketua III DPRD: Wakil 3 Dea Busing Kalanis Ling Samawa.

    Gelar adat “Sampongo”, berasal dari bahasa Samawa yang berarti pemimpin agung atau panutan masyarakat, merupakan bentuk penghormatan tertinggi dari Lembaga Adat Tana Samawa kepada tokoh-tokoh yang dinilai memiliki jasa besar dan kontribusi luar biasa terhadap masyarakat, adat, dan kemajuan daerah.

    Penganugerahan ini bukan sekadar seremoni, tetapi melalui proses adat yang sakral, melibatkan para tetua adat, tokoh masyarakat, serta elemen pemerintahan

    Prosesi dimulai dari Ngindring Ngayap dari Pendopo Bupati menuju Istana Dalam Loka, kemudian dilanjutkan dengan Prosesi Biso Ne Di Parempak Tete Gasa sebelum memasuki Ruang Lunyuk Agung Istana Dalam Loka untuk dilakukan penganugerahan gelar adat Sampongo.

    Dalam pasatotangnya, Dea Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV mengingatkan falsafah hidup Tau Samawa, yaitu “Takit Ko Nene’ Kangila Boat Lenge”. Sultan juga menyerukan kepada para pemimpin daerah agar senantiasa memantapkan hati, menyatukan kasih sayang dan kepercayaan, menjaga ucapan yang benar dan sikap yang adil, serta berpikir cemerlang untuk masa depan, sambil tetap berada di tengah sebagai penegak aturan.

    Bupati H. Jarot dalam pernyataannya mengungkapkan rasa syukur dan penghormatan yang mendalam atas gelar adat yang diterimanya dari Kesultanan Sumbawa. Ia merasa tersentuh sebab telah dipercaya menerima gelar adat sebagai simbol dukungan dan kepercayaan budaya terhadap kepemimpinan pemerintahan.

    Menurutnya, kebudayaan dan modernitas merupakan dua kekuatan yang saling menguatkan dalam membangun Tau dan Tana Samawa yang maju, beradab, dan berkarakter. Di balik gelar “Sampongo” yang disematkan, tersimpan spirit luhur Parénti Kalanis Tau Samawa serta nilai-nilai sejarah yang diwariskan dalam Rapang Adat Tau Tana Samawa yang menjadi pedoman dalam setiap kebijakan, langkah, dan keputusan sebagai pejabat formal.

    Ia menegaskan bahwa setiap pengambilan keputusan tidak boleh tercerabut dari akar kebudayaan. Oleh sebab itu, penghargaan adat ini dimaknainya sebagai bentuk penguatan legitimasi moral dan kultural, agar kepemimpinan tidak hanya berjalan dengan mandat demokrasi, tetapi juga menyatu dengan mandat sejarah dan identitas kolektif rakyat Samawa.

    H. Jarot juga menyampaikan penghargaan kepada Yang Mulia Sultan Sumbawa beserta seluruh jajaran Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) yang telah dengan bijak dan arif menempatkan penganugerahan tersebut sebagai jembatan antara nilai-nilai adat dan sistem pemerintahan modern. Dengan demikian, legitimasi adat dan legitimasi negara tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan bersinergi dalam satu semangat kolektif.

    Ia berharap gelar yang diterimanya dapat menjadi pengingat sekaligus pengikat, bahwa dalam setiap keputusan dan amanah jabatan yang diemban, terdapat harapan besar dari rakyat dan tanah ini. Ia menegaskan komitmennya untuk terus “Jatu Jatan Desa Darat Kewa Ikhlas Lako Kabalong”, menapaki setiap jalan pembangunan dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, tanpa melupakan akar budaya serta spirit warisan sejarah. (GM)

  • Sumbawa Menuju Industri Jagung Modern, Bupati Siap Kawal dari Hulu ke Hilir

    Sumbawa Menuju Industri Jagung Modern, Bupati Siap Kawal dari Hulu ke Hilir

    SUMBAWA, gema-news.com – Kabupaten Sumbawa kembali menjadi pusat perhatian nasional dalam bidang pertanian setelah sukses menggelar dua agenda penting bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., yaitu Panen Raya Jagung dan Rapat Koordinasi Strategis Hilirisasi Jagung yang dilaksanakan pada Senin (21/4/2025).

    Agenda dimulai dengan panen raya jagung bersama kelompok tani Ai Loang 2, Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara. Acara ini menjadi simbol keberhasilan para petani jagung Sumbawa yang pada tahun 2024 telah mencatat produksi sebesar 715.641 ton dari luas panen 98.535 hektar. Sebuah angka yang mencerminkan ketangguhan dan kerja keras petani serta keberpihakan pemerintah daerah terhadap sektor pertanian.

    Setelah panen raya, rombongan Menteri Pertanian bergerak menuju Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Gubernur NTB, Bupati Sumbawa, jajaran pemerintah daerah, penyuluh pertanian, kelompok tani, pelaku usaha, dan mitra strategis lainnya. Acara ini berlangsung di Aula H. Madilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa, dan menjadi ajang diskusi serius untuk mendorong lahirnya kebijakan konkret demi peningkatan kesejahteraan petani jagung, khususnya di tengah tantangan penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 5.500/kg dengan kadar air 14%, yang dinilai masih menyulitkan petani.

    Dalam sambutannya, Bupati Sumbawa, Dr. Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, menyambut baik rencana hilirisasi yang disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian. “Kami sangat berharap program hilirisasi jagung, seperti produksi sosis jagung, dapat dipusatkan di Sumbawa. Ini akan menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan kerja di daerah,” ungkapnya.

    Bupati H. Jarot juga menyampaikan keprihatinan atas situasi di lapangan. Menurutnya, meski HPP ditetapkan, banyak pengusaha yang enggan membeli jagung dengan harga tersebut karena alasan kadar air. Padahal untuk mencapai KA 14%, petani masih harus mengeluarkan biaya operasional tambahan, yang sangat membebani mereka.

    “Atas nama para petani kami, saya telah menemui Kepala Bapanas, jajaran BULOG, dan Kementerian Pertanian di Jakarta. Kami tidak tinggal diam. Kami ingin petani kita tidak lagi menjadi korban pasar. Negara harus hadir,” tegasnya.

    Dalam Rakor tersebut, Bupati juga kembali menyuarakan harapan besar masyarakat Sumbawa agar Bendungan Kerekeh kembali dimasukkan dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). “Insya Allah tahun depan,” ucapnya optimis. Ia menyebutkan bahwa tahun ini beberapa program rehabilitasi sarana irigasi akan dijalankan, namun pembangunan bendungan tetap menjadi kebutuhan utama.

    Menteri Pertanian RI, Dr. Andi Amran Sulaiman, dalam arahannya menegaskan pentingnya NTB, khususnya Sumbawa, sebagai daerah lumbung pangan nasional. Ia menyoroti budaya bertani masyarakat NTB yang kuat dalam menanam padi dan jagung sebagai modal besar menuju swasembada dan industrialisasi pertanian.

    “NTB memiliki keunggulan komparatif. Sekarang saatnya bergerak eksponensial. Jangan hanya naik perlahan. Semua unsur harus punya mimpi yang sama,” ujar Mentan penuh semangat.

    Pernyataan “bergerak eksponensial” yang disampaikan Mentan merupakan ajakan untuk tidak lagi bertumbuh secara lambat dan biasa-biasa saja, melainkan melakukan lompatan besar dalam produktivitas, inovasi, dan sinergi lintas sektor. Artinya, daerah seperti NTB dan Sumbawa tidak cukup hanya menanam dan memanen, tapi harus masuk ke tahap hilirisasi, pengolahan industri, ekspor, hingga digitalisasi sektor pertanian. Semua unsur—dari pemerintah pusat dan daerah, petani, akademisi, swasta, hingga lembaga keuangan—harus menyatukan mimpi dan langkah, sehingga pertumbuhan sektor pertanian bisa berlipat ganda dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

    Lebih dari sekadar slogan, konsep ini juga diwujudkan lewat dukungan konkret berupa bantuan 500 unit pompa dan mesin pertanian untuk Sumbawa, serta komitmen BULOG untuk membeli hasil panen petani secara langsung. Ini diharapkan menjadi pemantik ekonomi lokal, memperkuat daya tawar petani, dan mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) NTB secara signifikan.

    Menteri Amran juga menyampaikan pesan reflektif bahwa perubahan besar hanya akan terwujud jika disertai perubahan karakter dan pola pikir masyarakat. “Jika kamu tidak mempercayai dirimu, alam pun tidak akan percaya padamu. Tekanan tinggi akan melahirkan berlian, bukan lumpur,” ucapnya.

    Ia menutup sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk bekerja keras, meninggalkan warisan besar (legacy) bagi masa depan NTB dan Indonesia, sebuah negeri yang berdaulat pangan dan bermartabat melalui kekuatan pertaniannya. (GM)

  • Pemda Sumbawa Bakal Siapkan Gudang Penyimpanan Jagung 

    Pemda Sumbawa Bakal Siapkan Gudang Penyimpanan Jagung 

    SUMBAWA, gema-news.com — Pada kegiatan panen raya jagung di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP., melakukan dialog langsung dengan para petani. Dalam kesempatan tersebut, Mentan menerima keluhan terkait rendahnya harga jual hasil pertanian yang jauh dari harga acuan pemerintah.

    Para petani menyampaikan bahwa harga jagung di lapangan saat ini hanya mencapai Rp 3.700 per kilogram, padahal harga acuan pemerintah sebesar Rp 5.500 per kilogram. Kondisi serupa juga terjadi pada gabah, yang hanya dihargai Rp 5.900 per kilogram, dari standar harga pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram.

    Menanggapi persoalan tersebut, Mentan Amran langsung mengambil langkah cepat dengan menginstruksikan Bulog NTB dan Bulog Sumbawa untuk segera menyerap hasil panen petani sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Ia menilai, salah satu penyebab utama rendahnya harga jual di lapangan adalah keterbatasan kapasitas gudang penyimpanan milik Bulog yang saat ini sudah penuh.

    “Saya minta Bupati, siapkan gudang. Nanti negara yang bayar sewanya. Bulog, Babinsa, PPL juga saya minta awasi harga pembelian di tingkat petani. Mulai hari ini, tidak ada lagi pembelian hasil panen petani yang tidak sesuai harga standar pemerintah,” tegas Menteri Amran, yang disambut tepuk tangan meriah dari para petani yang hadir.

    Selain menyoroti persoalan harga, Mentan juga menegaskan komitmennya untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui program pompanisasi. Menurutnya, sistem ini memiliki biaya operasional yang lebih murah namun mampu menghasilkan peningkatan produksi yang signifikan karena memungkinkan hingga tiga kali musim tanam dalam setahun.

    “Target kita 2.000 unit pompa selesai dalam dua tahun, dengan estimasi biaya sebesar Rp 80 miliar,” Tutup Mentan Amran. (GM)

  • Panen Raya Jagung Bersama Menteri Pertanian, Sumbawa Bakal Jadi Sentra Hilirisasi Jagung

    Panen Raya Jagung Bersama Menteri Pertanian, Sumbawa Bakal Jadi Sentra Hilirisasi Jagung

    SUMBAWA, gema-news.com — Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP., melakukan panen raya jagung di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Senin pagi. Panen raya yang dilakukan di atas lahan seluas 32 hektar ini juga diikuti Gubernur NTB, Bupati Sumbawa, Danrem 162/Wira Bhakti, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Sumbawa.

    Mentan Andi Amran menyampaikan optimismenya bahwa Kabupaten Sumbawa dapat menjadi pusat hilirisasi hasil produksi jagung dan pangan di Provinsi NTB. Ia meyakini, jika hilirisasi ini dapat diwujudkan, nilai tambah hasil pertanian akan meningkat tajam.

    “Jika lompatan ini bisa kita lakukan, maka kita bisa bayangkan harga hasil produksi bisa meningkat 10 kali lipat jika sudah dalam bentuk jadi,” ungkap Mentan.

    Ia menekankan pentingnya kerja keras dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTB untuk mewujudkan target besar ini. “Saya optimis NTB dapat melakukan lompatan luar biasa di bawah kepemimpinan Gubernur yang baru. Gubernur dan Bupati juga harus menyatu, pasti bisa,” tegasnya.

    Berdasarkan data tahun 2024, luas lahan pertanian jagung di Kabupaten Sumbawa mencapai 98.535 hektar, dengan angka produksi tercatat sebanyak 715.641 ton.

    Untuk mendukung peningkatan produksi, Mentan juga memaparkan program pompanisasi yang dinilai efisien dan berdampak besar terhadap intensitas tanam. “Target kita, 2.000 unit pompa selesai dalam dua tahun dengan estimasi biaya Rp 80 miliar,” jelasnya.

    Sementara itu, Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri Pertanian di Kabupaten Sumbawa. Ia menyebut momentum panen raya ini sebagai bukti kesiapan Sumbawa menjadi lumbung pangan nasional.

    “Kehadiran Bapak Menteri memberikan semangat dan motivasi besar bagi petani dan pemerintah daerah. Kami terus mendorong program pemberdayaan petani dan modernisasi pertanian untuk mewujudkan pertanian yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan,” pungkas Bupati. (GM)

  • Dorong Pertanian yang Lebih Produktif dan Modern, Bupati H. Jarot Salurkan Bantuan Alsintan Kepada Kelompok Tani

    Dorong Pertanian yang Lebih Produktif dan Modern, Bupati H. Jarot Salurkan Bantuan Alsintan Kepada Kelompok Tani

    SUMBAWA, gema-news.com – Dalam rangka mendorong Pertanian yang Lebih Produktif dan Modern, Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., menyalurkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (ALSINTAN) kepada 22 kelompok tani di Kabupaten Sumbawa, Kamis pagi.

    Penyaluran ini merupakan bagian dari Program Upland Bawang Merah Tahap 2, yang merupakan program strategis dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam mendukung pengembangan sektor pertanian di daerah.

    Bupati H. Jarot dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Dinas Pertanian yang telah bekerja secara maksimal dalam mengawal dan menyukseskan Program Upland Bawang Merah. Menurutnya, program ini memberikan dampak besar terhadap kemajuan pertanian di Sumbawa, khususnya dalam membentuk kebiasaan baru dalam praktik pertanian modern dari mulai penanaman, perawatan, hingga panen.

    “Program ini bukan hanya soal bantuan, tetapi soal perubahan pola pikir dan pola kerja petani. Ini menjadi edukasi dan praktik baru bagi para petani Sumbawa untuk lebih terstruktur dan terencana dalam bercocok tanam,” tegas Bupati.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati H. Jarot juga memaparkan hasil koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait penanganan hasil jagung. Ia menyatakan bahwa Pemkab Sumbawa tengah mempersiapkan panen raya dan bekerja sama dengan BULOG untuk menyerap hasil jagung para petani dengan harga yang layak, menjauh dari praktik jual rugi.

    H. Jarot juga mengimbau seluruh kelompok tani untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan. Ia menekankan pentingnya disiplin dan etos kerja dalam mengelola bantuan yang diterima.

    “Bertani harus menerapkan ketepatan waktu, tidak bermalas-malasan. Bantuan ini harus digunakan secara cermat agar memberi manfaat nyata. Ikuti pola dan ketentuan yang telah ditetapkan agar hasilnya maksimal,” ujarnya penuh semangat.

    Bupati juga berharap kesuksesan Program Upland ini akan menjadi inspirasi bagi program-program lainnya untuk melirik Sumbawa sebagai lokasi pengembangan bantuan sektor pertanian yang lebih luas. Ia pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama mempertahankan identitas, prestasi, dan terus mengembangkan potensi pertanian di daerah.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, menjelaskan bahwa Program Upland telah hadir di Sumbawa sejak tahun 2021 dan berakhir pada 2024. Keberhasilan Kabupaten Sumbawa dalam menjalankan program tersebut menjadi dasar diberikannya kepercayaan untuk melanjutkan Program Upland Tahap 2.

    “Pada tahap kedua ini, program mencakup 13 kecamatan, 29 desa, dan melibatkan 48 kelompok tani dengan luas lahan garapan mencapai 300 hektar,” jelasnya.

    Adapun bantuan ALSINTAN yang disalurkan meliputi Mist Blower, Hand Traktor, Hand Sprayer, Cultivator, dan Truk, yang seluruhnya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian bawang merah di Sumbawa. Selain itu, program ini juga menyediakan layanan dana bantuan dengan bunga hanya 4 persen yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani sebagai modal usaha.

    “Bukan hanya memberikan alat dan kemudahan bantuan dana, kami juga berusaha untuk melakukan kegiatan pendampingan ke desa-desa bersama fasilitator,” tambah Kadis Pertanian. (GM)

  • Buka Muscab VII IBI, Wabup H. Ansori Tegaskan Peran Strategis Bidan dalam Transformasi Kesehatan Daerah

    Buka Muscab VII IBI, Wabup H. Ansori Tegaskan Peran Strategis Bidan dalam Transformasi Kesehatan Daerah

    SUMBAWA, gema-news.com — Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, secara resmi membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke-VII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sumbawa yang diselenggarakan di Aula Hotel Sernu Raya, Kamis (17/4). Acara ini dihadiri jajaran pengurus IBI Provinsi NTB, Anggota DPRD Sumbawa, Kepala Perangkat Daerah, organisasi perempuan, serta ratusan bidan dari seluruh kecamatan.

    Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para bidan atas kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan kesehatan, khususnya dalam layanan kesehatan ibu dan anak.

    “Peran bidan sangat strategis, tidak hanya sebagai tenaga medis, tetapi juga sebagai edukator, pelindung, dan penggerak perubahan perilaku masyarakat menuju hidup sehat. Dengan jumlah anggota IBI Sumbawa yang mencapai 837 orang dan tersebar di seluruh wilayah, ini menjadi potensi besar dalam mendukung berbagai program prioritas kesehatan,” tegasnya.

    Wakil Bupati juga mengungkapkan bahwa lebih dari 80 persen proses persalinan di Kabupaten Sumbawa ditangani oleh bidan, baik di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun praktik mandiri. Hal ini dinilainya sebagai pencapaian luar biasa yang perlu terus ditingkatkan.

    Namun demikian, ia turut menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi, di antaranya keterbatasan tenaga bidan di wilayah terpencil, fasilitas penunjang yang belum merata, serta kebutuhan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan bidan non-PNS.

    Melalui Muscab ini, ia berharap akan terbentuk kepengurusan baru yang memiliki visi kuat, mampu menjawab tantangan zaman, dan menghasilkan program kerja yang adaptif, kolaboratif, serta berdampak langsung bagi masyarakat.

    Hj. Nur Atika, S.ST., M.M.Inov., selaku Ketua IBI Cabang Sumbawa, dalam laporannya menyampaikan bahwa Muscab VII menjadi wadah konsolidasi dan refleksi organisasi untuk memperkuat profesionalisme dan pelayanan kebidanan. Ia menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat kapasitas anggota, meningkatkan kompetensi berkelanjutan, serta memperluas jejaring kerja lintas sektor sebagai upaya mendukung transformasi sistem kesehatan di daerah.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah atas sinergi yang terbangun selama ini dalam mendukung peran bidan di lapangan.

    Sementara itu, Ketua IBI Provinsi NTB, Ibu Wayan Muju Ngasi, S.ST., S.Sos., dalam arahannya menegaskan bahwa IBI sebagai organisasi profesi harus mampu menjawab tantangan zaman dengan kepemimpinan yang responsif dan inklusif.

    “Muscab bukan hanya forum seremonial, tetapi momentum strategis untuk membangun arah kebijakan organisasi yang berfokus pada peningkatan kualitas layanan, pemberdayaan anggota, serta penguatan posisi bidan sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan,” tandasnya.

    Ia juga mengajak seluruh anggota IBI untuk terus menjaga integritas, memperluas wawasan, dan senantiasa menjunjung tinggi etika profesi dalam setiap lini pelayanan.

    Muscab VII IBI Kabupaten Sumbawa diharapkan menjadi tonggak penting dalam penguatan organisasi dan peningkatan kualitas layanan kebidanan di Kabupaten Sumbawa. Pemerintah Daerah berkomitmen terus menjalin kemitraan strategis dengan IBI guna mendukung tercapainya transformasi layanan primer dan suksesnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). (GM)

  • Bupati H. Jarot Tegaskan Peran Konsultan dalam Pembangunan Sumbawa

    Bupati H. Jarot Tegaskan Peran Konsultan dalam Pembangunan Sumbawa

    SUMBAWA, gema-news.com – Kabupaten Sumbawa untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah Forum Anggota Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) NTB. Acara yang digelar di Sumbawa Grand Hotel ini dihadiri langsung oleh Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, dan Ketua DPP INKINDO NTB, H. L. Karman Lutfi, ST.

    Forum ini mengusung tema “Strategi dan Solusi untuk Penguatan Anggota INKINDO NTB dalam Menghadapi Regulasi Jasa Konsultansi Konstruksi” dan menjadi wadah silaturrahmi sekaligus pembahasan isu-isu strategis dalam bidang konsultansi.

    Bupati H. Jarot dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran konsultan dalam pembangunan daerah. Ia mengusulkan agar forum ke depan juga membahas tantangan teknologi baru selain regulasi. “Transformasi digital sudah tidak bisa dihindari. Konsultan harus siap beradaptasi,” ujarnya.

    Bupati juga menyampaikan rencana pembangunan musholla Kantor Bupati di depan Kantor Bappeda dan berharap INKINDO bisa ikut ambil bagian. Ia bahkan menyatakan harapan pribadi agar anaknya kelak bisa bergabung dalam INKINDO.

    Sementara itu, Ketua DPP INKINDO NTB menjelaskan bahwa INKINDO merupakan satu-satunya asosiasi jasa konsultansi yang diakui secara global. Organisasi ini berdiri selama 30 tahun dan memiliki anggota di seluruh provinsi, termasuk 182 perusahaan di NTB. Namun, pasca-COVID-19, jumlah perusahaan aktif menurun menjadi 72.

    Menariknya, forum kali ini menjadi yang pertama diadakan di luar Pulau Lombok, menandai komitmen INKINDO NTB untuk menjangkau lebih luas dan mempererat kebersamaan antar anggota.

    Selain seminar dan diskusi, forum ini juga menjadi momentum membangun kolaborasi antara INKINDO dan pemerintah daerah, demi mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan teknologi di Bumi Sabalong Samalewa. (GM)

  • Pimpin Upacara Paripurna Pemkab Sumbawa, Bupati H. Jarot Harapkan OPD Percepat Pelayanan Publik

    Pimpin Upacara Paripurna Pemkab Sumbawa, Bupati H. Jarot Harapkan OPD Percepat Pelayanan Publik

    SUMBAWA, gema-news.com – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., memimpin Upacara Paripurna Pemerintah Kabupaten Sumbawa Bulan April 2025, yang digelar di Halaman Kantor Bupati Sumbawa, Kamis pagi. Upacara ini sekaligus dirangkaikan dengan peringatan HUT ke-106 Satuan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Satdamkar), HUT ke-75 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta HUT ke-63 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).

    Kegiatan ini juga diikuti Wakil Bupati Sumbawa, para anggota Forkopimda, para kepala OPD, camat, serta ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Sumbawa.

    Dalam amanatnya, Bupati H. Jatot menyampaikan bahwa upacara ini merupakan momen yang sangat istimewa, bukan hanya karena memperingati hari jadi tiga institusi penting tersebut, tetapi juga karena untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun, Upacara Paripurna kembali dilaksanakan.

    “Upacara ini sebelumnya dilaksanakan setiap tanggal 17 sebagai bagian dari konsolidasi ASN dan evaluasi kinerja daerah. Namun sempat terhenti akibat pandemi dan berbagai penyesuaian birokrasi. Kini, upacara ini kita hidupkan kembali sebagai komitmen kita menegakkan disiplin, memperkuat semangat kebersamaan, dan menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa,” tegas Bupati.

    Ia juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada Satdamkar, yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam tugas-tugas penyelamatan dan penanggulangan kebakaran. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Daerah akan terus memperkuat kapasitas, sarana, dan kesejahteraan para petugas Satdamkar.

    Pada kesempatan tersebut, H. Jarot juga memberikan apresiasi kepada Satpol PP, yang genap berusia 75 tahun. Menurutnya, tugas Satpol PP tidak hanya menegakkan perda dan menjaga ketertiban umum, tetapi juga harus dilakukan secara persuasif dan humanis, agar keberadaan mereka makin dicintai oleh rakyat.

    Ucapan selamat juga disampaikan kepada Satlinmas yang memasuki usia ke-63 tahun. Bupati menekankan pentingnya peran strategis Satlinmas dalam mitigasi bencana, pengamanan lingkungan, dan dukungan terhadap kegiatan sosial masyarakat, termasuk kesuksesan Pilkada beberapa waktu lalu.

    H. Jarot mengajak ketiga satuan ini untuk terus mengabdi secara tulus, profesional, dan berorientasi pada pelayanan terbaik bagi masyarakat. Di sisi lain, seluruh jajaran birokrasi juga diminta untuk meningkatkan semangat kerja dan mempercepat kinerja pelayanan publik.

    “Tantangan pembangunan tidak bisa menunggu. Kita harus bekerja cepat dan cerdas, dengan langkah yang terukur dan menghasilkan dampak nyata. Jangan hanya berhenti pada wacana, tapi harus diterjemahkan ke dalam aksi konkret yang menjawab harapan rakyat,” pungkasnya.

    Di akhir amanatnya, H. Jarot mengingatkan kembali bahwa Kabupaten Sumbawa akan menjadi tuan rumah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Provinsi NTB yang akan digelar mulai 25 April 2025. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat agar menyambut para tamu dengan hangat, serta menjaga dan memperindah lingkungan sekitar.

    Menutup amanatnya, Bupati menekankan bahwa sebagai pelayan publik, ASN dituntut bekerja dengan tangan, pikiran, dan hati, serta menjaga sinergi, kolaborasi, dan soliditas untuk mewujudkan Sumbawa yang unggul, maju, dan sejahtera. (GM)

  • Jelang Panen Raya 2025, Bupati H. Jarot Harap Semua Pihak Diuntungkan

    Jelang Panen Raya 2025, Bupati H. Jarot Harap Semua Pihak Diuntungkan

    SUMBAWA, gema-news.com – Menyambut musim panen raya jagung tahun 2025, Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P, menegaskan pentingnya sinergi dan koordinasi lintas sektor agar panen raya tahun ini dapat memberi keuntungan bagi seluruh pihak, terutama para petani. Hal tersebut disampaikan Bupati dalam Rapat Koordinasi (Rakor) hybrid bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Iqbal, yang dipusatkan di Ruang Kerja Gubernur NTB, Rabu (16/4) pagi.

    Rakor yang dilaksanakan secara daring dan luring tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, dan diikuti oleh DANREM 162 Wira Bhakti, KAPOLDA NTB, Pimpinan Wilayah Perum BULOG NTB, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. NTB, para Kepala Dinas terkait tingkat Provinsi, serta Bupati/Walikota se-NTB.

    Bupati H. Jarot dalam laporannya menyampaikan bahwa pada 14 April lalu, dirinya diminta langsung oleh Gubernur NTB untuk mewakili 10 Kabupaten/Kota se-NTB menghadiri Rapat Koordinasi bersama Menteri Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Perum Bulog, Kementerian Perhubungan, Pelindo, mitra swasta, serta stakeholder lainnya di Jakarta.

    “Dari Rakor di Jakarta, telah disepakati bahwa pengusaha swasta akan melakukan pembelian jagung di NTB dengan standar harga yang mengacu pada harga pabrik di Jawa. Para pembeli juga menyepakati kenaikan harga dari Rp 5.300 menjadi Rp 5.500 per kg dengan kadar air (KA) 14. Di samping itu, Bulog juga akan mendapatkan tambahan kuota penyerapan jagung,” jelas H. Jarot.

     

    Sebagai tindak lanjut, Rakor kembali digelar hari ini secara hybrid untuk memperkuat koordinasi lintas wilayah. Beberapa poin penting yang dihasilkan dalam Rakor ini, antara lain: Petani diminta untuk memanen jagung pada usia tanaman minimal 115 hari, Harga pembelian oleh Bulog mengacu pada HPP Rp 5.500/kg dengan KA 14, Mitra swasta wajib melakukan penyerapan dengan harga minimal Rp 4.500/kg sesuai kualitas kadar air, Para Bupati diminta mengidentifikasi potensi gudang penyimpanan jagung untuk mendukung operasional Bulog, Pemda di seluruh NTB diminta memperkuat koordinasi dengan Bulog dan mitra swasta untuk memperlancar pengiriman jagung.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sumbawa juga melaporkan bahwa pada awal musim panen ini, Kabupaten Sumbawa diperkirakan dapat memproduksi jagung sebanyak 504.000 ton dan berpotensi meningkat hingga 650.000 ton hingga akhir tahun 2025.

    Namun, ia juga mengungkapkan tantangan yang tengah dihadapi, yaitu keterbatasan kapasitas gudang penyimpanan. “Saat ini Gudang Bulog di Kabupaten Sumbawa masih menyimpan sisa stok jagung tahun 2024 sebanyak 26.000 ton yang akan segera dilelang. Artinya, Bulog hanya dapat menyerap sekitar 10% dari total hasil panen tahun ini,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, Bupati berharap agar langkah-langkah strategis yang telah disepakati dapat segera diimplementasikan.“Mari bersama-sama berikhtiar dan mengawal permasalahan ini agar seluruh pihak terutama para petani tidak dirugikan dan memetik hasil yang maksimal,” pungkas H. Jarot. (GM)