Sumbawa Besar, gema-news.com – Tahun ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumbawa, fokus melakukan penghijauan di kawasan pesisir pantai. Dengan cara melakukan penanaman bibit bakau (mangrove). Hal ini dilakukan, untuk mengantisipasi terjadinya abrasi pantai.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, Syafruddin Nur mengatakan, tahun ini tidak ada program khusus penghijauan karena keterbatasan anggaran. Namun, pihaknya terus berupaya untuk melakukan penghijauan di taman-taman dalam Kota Sumbawa. Selain itu, pihaknya juga lebih fokus melakukan penghijauan di kawasan pantai. Yakni dengan melakukan penanaman bibit bakau (mangrove).
“Penghijauan di bibir pantai kami lakukan bersama pihak desa dan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA),” ujar Syafruddin, Senin (10/6/2024).
Menurutnya, program literasi hijau belum diterapkan di Kabupaten Sumbawa. Dalam hal ini, pihaknya tetap berkoordinasi dengan sejumlah pihak, seperti desa untuk melakukan penghijauan. Khususnya desa yang telah ditetapkan sebagai Kampung Iklim (Proklim).
Syafruddin menegaskan, penghijauan difokuskan pada wilayah pantai dikarenakan berbagai alasan. Seperti untuk mencegah terjadinya abrasi pantai. Kemudian sebagai habitat ekosistem laut. Juga untuk menyerap emosi gas karbon.
Karena, jelas Syafruddin, tanaman bakau memiliki kemampuan lima kali lebih baik dalam menyerap emosi karbon, dibandingkan hutan tropis. Juga untuk menambah pendapatan masyarakat yang ada di pesisir pantai.
Ditargetkan kedepannya, akan melakukan penghijauan di kawasan konservasi, daerah aliran sungai, ruang terbuka hijau dan lokasi Proklim. Program ini akan dapat berjalan, jika didukung dengan anggaran.
“Tapi karena anggarannya terbatas tahun ini, tidak bisa dilaksanakan. Hanya ada pengadaan bibit senilai Rp 170 juta dari dana aspirasi. Karena itu tahun ini kami fokus pada penanaman mangrove saja,” pungkasnya. (GM)
