SUMBAWA, gema-news.com – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sumbawa mencatat hingga triwulan ketiga tahun 2025 realisasi investasi baru 41,05 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 2 triliun.

“Realisasi investasi kita masih sangat jauh dari target. Itu terjadi karena minimnya investor yang berinvestasi sehingga kami sedikit pesimis target itu bisa terealisasi,” kata Sekretaris DPMPTSP, H. Yudi Patria Negara, Selasa, 4 November 2025.

Realisasi itupun lanjut Yudi, hanya terlihat dari beberapa perusahaan saja yang datang melaporkan Laporan Kegiatan Usaha Penanaman Modal (LKPM). Selain itu ada beberapa perusahaan lainnya yang beroperasi di Sumbawa dan belum melaporkan LKPM.

“Memang saat ini realisasinya masih rendah, tetapi biasanya di akhir triwulan keempat baru menggeliat dan kami kami tetap memberikan atensi khusus terkait LKPM ini,” ucapnya.

Dia menyebutkan, pertumbuhan investasi di Sumbawa masih didominasi Penamaan Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 575 miliar. Sementara untuk Penanaman Modal Asing (PMA) hingga triwulan ketiga sebesar Rp 245 miliar.

“Rata-rata yang paling mendominasi adalah sektor perikanan salah satunya tambak udang dan sektor pertambangan sebagai penyumbang paling besar kalau sektor lain masih belum maksimal,” ucapnya.

Ia juga menyebutkan, sementara untuk sektor pengurusan izin masih tetap berjalan normal yang didominasi perusahaan dengan modal usaha kecil hingga menengah. Pihaknya juga akan tetap turun lapangan untuk memastikan kondisi terkini dan membuka klinik LKPM untuk memberikan sosialiasi bagi seluruh perusahaaan.

“Kami akan tetap berupaya maksimal supaya target yang ditetapkan pemerintah tercapai dan meningkat termasuk mendorong perusahaan untuk segera melaporkan LKPM,” pungkasnya. (GM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini