SUMBAWA, gema-news.com – Setelah melakukan gebrakan membentuk Satgas untuk mengamankan hutan dari perambahan dan alih fungsi, Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot melanjutkan gebrakan lanjutan dengan menggelar Safari Sumbawa Menanam Hutan dan Lahan serentak pada 16 Desember 2025.
Putaran I Safari Sumbawa Menanam digelar di 3 (tiga) lokasi. Lokasi I di Kawasan Beringin Sila, Kecamatan Utan, luas area tanam 50 ha termasuk dalam catchment water area bendungan yang akan ditanami 5000 bibit kemiri. Lokasi ini sangat krusial, sebab Kondisi saat ini, areal zona tangkapan air di Beringin Sila dalam keadaan kering dan tandus. Kondisi ini akan mengancam Bendungan Beringin Sila dan lahan pertanian produktif yang menjadi sumber mata pencarian masyarakat.
Bupati dan Forkopimda akan menanam bibit kemiri di Kawasan Bendungan Beringin Sila bersama seluruh komponen masyarakat Kecamatan Utan.
Lokasi II di Arena Pacuan Kuda Desa Moyo, Kecamatan Moyo Hilir seluas 3 ha, akan ditanami 500 bibit jambu kristal dan mangga sedangkan lokasi III di Kawasan Bara Batu Dusun Kapas Sari/Eks Kampung Banjir Kecamatan Moyo Hilir seluas 30 ha, akan ditanami 12.000 bibit sengon. Kedua lokasi ini akan melibatkan seluruh karyawan OPD, Polri, TNI, dan masyarakat Moyo Hilir.
Kegiatan Safari Sumbawa menanam serentak tanggal 16 Desember 2025 menjadi tanda teguhnya komitmen dan motivasi Bupati Sumbawa terhadap penjagaan dan pelestarian lingkungan demi masa depan Sumbawa.
“Fungsi dan Kedudukan Bupati antara lain sebagai Wakil Rakyat karena dipilih oleh rakyat dan sebagai wakil Pemerintah karena bagian dari pelaksana pembangunan dalam kerangka NKRI. Namun di Sumbawa, fungsi Bupati menjadi 3, yaitu wakil rakyat, Wakil Pemerintah di Daerah dan Wakil Bumi” ujar Jarot dengan penuh semangat (15/12/2025).
Lebih lanjut, Jarot mengungkapkan bahwa ia menganggap dirinya sebagai wakil bumi karena yakin dan percaya bahwa tiap elemen kehidupan punya aspirasi. Alam yang di dalamnya ada flora, fauna, air, tanah punya aspirasi yang selama ini sering diabaikan. Maka Jarot mengambil tanggung jawab yang memperjuangkan aspirasi alam dan lingkungan.
Seperti diketahui, gebrakan Satgas Pengaman Hutan mendapatkan tekanan dan penolakan dari beberapa kelompok masyarakat. Tapi Bupati Sumbawa tidak surut dan tidak ragu mengambil keputusan dan tindakan.
Kini, Safari Sumbawa Menanam diluncurkan dan dilaksanakan serentak tanggal 16 Desember 2025 dan terus akan berlanjut di masa-masa yang akan datang. Beberapa lokasi seperti Kecamatan Lenangguar, Kecamatan Empang, dan Kecamatan Lunyuk sudah mengajukan diri menjadi lokasi Safari Sumbawa Menanam pada waktu berikutnya.
Bupati Mengajak seluruh komponen masuarakat ikut bergabung dan menyemarakkan Safari Sumbawa Menanam.
“Saya mengajak seluruh masyarakat ikut dan bergabung dalam Safari Sumbawa Menanam ini. Bibit akan disediakan, bersama dan berkolaborasi dengan riang gembira menanam untuk investasi kehidupan masa depan. Sebab, bibit yang ditanam adalah untuk masyarakat juga, punya nilai ekonomi tinggi, dan dinikmati oleh para pemilik lahan” Pungkas Bupati di ruang kerjanya (15/12/2026).
Saat ini, Hutan sangat kritis dan kritis di Kabupaten Sumbawa seluas 51.434 ha. Tersebar di 91 desa. Hutan Potensial Kritis seluas 131.000 ha tersebar di 95 desa. Sedangkan Kawasan Non Hutan Kritis seluas 41.000 ha.
Untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan kritis tersebut diperlukan jumlah pohon sebanyak 51 juta pohon. Artinya, untuk kebutuhan bibit diperlukan sekitar 54 juta bibit.
Berangkat dari data itulah Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mulai menanam, menjaga dan merawat hutan, lingkungan dan sumber daya air Sumbawa. (GM)







