Sumbawa Besar, Gema-news.com – Puluhan warga masyarakat Kecamatan Moyo Hulu melakukan aksi pencegatan Alat Berat yang akan beroperasi di Block Elang Dodo PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), Minggu (05/02/23) Sore.
Pengecatan tersebut dipicu, lantaran kecewa terhadap manajemen AMNT serta adanya informasi bahwa terdapat 21 Tenaga kerja yang baru di masukkan oleh perusahan belum lama ini.
” Kami menghadang alat berat ini, karena kami sudah bosan dengan janji-janji dari perusahaan. Saat ini saja, sudah 21 Tenaga kerja yang dimasukan oleh perusahaan padahal diwilayah kami masih banyak warga yang membutuhkan pekerjaan,” Ujar Ketua APLS, Burhanuddin sekaligus koordinator aksi.
Aksi penghadangan yang lakukan ini tidak akan berhenti, sampai 21 Tenaga kerja yang baru dimasukan dari luar kabupaten Sumbawa dipulangkan.
” Gerakan ini baru permulaan, jika pihak perusahaan tidak menggubris, maka gerakan yang lebih besar akan kami lakukan,” Ucapnya
Selain itu, Bur sapaan akrabnya menilai bahwa PT amnt sejauh ini tidak transparan terkait dengan anggaran CSR yang diberikan kepada masyarakat. Bantuan CSR itupun tidak sesuai dengan harapan masyarakat penerima manfaat. Bukan hanya itu, terkait persoalan perekrutan tenaga kerja pihak perusahaan tidak ada transparansi selama ini. Untuk diketahui, saat ini sudah banyak karyawan PT amnt yang dirumahkan tanpa alasan yang jelas.
” Mulai dari anggaran CSR, perekrutan tenaga kerja. Kami menilai tidak ada yang transparan,” Tuturnya
Ia menegaskan, sejumlah perusahaan subkon di PT. Amnt tidak bersahabat dan cendrung mengabaikan pengusaha lokal diwilayah lingkar tambang.
” Hampir semua subkon di AMNT selalu mengabaikan hak-hak pengusaha lokal. Salah satu contoh PT. ISS. Bahwa kami sudah bersepakat tidak ada lagi pengiriman barang, selain dari pengusaha lokal lingkar tambang. Tapi hal itu diingkari. Kesepakatan itupun disaksikan oleh manajemen PT. Amnt. Belum lagi kelakuan PT. Major Drilling Indonesia atau Pontil, hampir tidak memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal, semua kebutuhannya yang seharusnya bisa disediakan oleh pengusaha lokal mereka belanja sendiri. Stop pengiriman barang dari batu hijau. Ujarnya
Sementara itu, perwakilan PT. AMNT, Muhammad Imran berjanji akan menyampaikan aspirasi mereka kepada pihak manajemen dan akan mengirimkan surat terkait persoalan tersebut. Ia berjanji dalam waktu dekat akan duduk bersama untuk mempertemukan mereka dengan para pihak, sembari meminta agar alat berat tersebut dilepaskan.
” Saya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan menyampaikan persoalan tersebut kepada pihak manajemen yang lebih tinggi,”. Pungkasnya (GM)