Sumbawa Besar, Gemanews.com – Inpektorat Kabupaten Sumbawa tengah melakukan pemeriksaan khusus (Riksus) terhadap enam desa. Kegiatan Riksus dilakukan berdasarkan adanya pengaduan dari masyarakat.
“Ada enam desa yang dilakukan riksus. Tapi nanti riksusnya secara bertahap,” ungkap Inspektur Inspektorat Kabupaten Sumbawa, H. Amri kepada wartawan, Kamis (27/4/23).
Dikatakannya, pengaduan masyarakat tersebut terkait dengan dana desa. Sejauh ini, dari enam desa baru Desa Kalimango Kecamatan Alas yang sudah dilakukan pemeriksaan.
“Yang baru kita riksus Kalimango, Alas. Baru setelah itu Leseng, Boak, Tepal, Sebotok. Riksus yang dilakukan ini sesuai laporan, misalnya terkait dana desa, BLT DD sesuai pengaduan masyarakat. Rata rata pengaduan masyarakat ini terkait ADD,” tambahnya.
Pemeriksaan terhadap enam desa ini, jelas H. Amri, dilakukan secara bertahap. Nantinya setelah pemeriksaan selesai dilakukan maka LHP akan diteruskan ke Kejaksaan Negeri Sumbawa.
“Ini memakan waktu, karena lebih dulu direncanakan dulu di tingkat riksusnya. Misalnya ada berapa orang yang akan turun melakukan riksus. Selain itu ada juga laporan lainnya yang diproses lebih dulu, salah satunya terkait laporan perceraian,” terangnya.
Menurutnya, dalam Riksus yang dilaksanakan tidak memiliki kendala di lapangan. Hanya saja, memakan waktu cukup lama hingga 15 hari. Dimana dalam satu tim Riksus yang dibentuk memiliki 6 hingga 7 orang anggota.
Terhadap adanya pengaduan masyarakat ini, H. Amri menghimbau kepada kepala dan perangkat desa untuk tetap mengikuti prosedur dalam memanfaatkan dana desa sesuai aturan yang ada.
“Selama ini kita sudah melakukan pembinaan bersama DPMD dan kejaksaan tinggal mereka ikuti saja. Jangan mereka coba-coba berinovasi soal keuangan. Ikuti apa yang kita sudah sampaikan, InsyaAllah. Selain itu mereka juga harus selalu berkoordinasi dengan camat,” pungkasnya. (GM)
