Beranda Pemerintahan

Ada 845 Hektar Area Pertanian  di Sumbawa Terima Program Upland Kementan

98
0

Sumbawa Besar, Gema-news.com – Wakil Bupati Sumbawa, Hj Dewi Noviany mengungkapkan, hingga saat ini, Program Upland yang diberikan oleh Kementrian Pertanian (Kementan) RI untuk Kabupaten Sumbawa ada seluas 845 hektar.

Jumlah tersebut, tambah Wabup, tersebar di 15 kecamatan, 35 Desa dengan 84 kelompok tani dan tenaga kerja yang terserap sebanyak 5.063 orang.

“Kita mendapatkan Program Upland dari Kementarn RI untuk 845 hektar lahan pertanian,” ujarnya.

Tidak hanya itu lanjut Wabup, di tahun 2024 mendatang, kementrian pertanian akan kembali memberikan bantuan untuk kabupaten sumbawa lebih kurang 600 hektar dan ditambah dengan sisa dana pengadaan seluas 45 hektar.

“Total 845 hektar ditambah 600 hektar sehingga seluruhnya berjumlah 1.445 hektar hingga tahun 2026 mendatang. Untuk itu kami pemerintah daerah memohon support dan dukungan masyarakat sumbawa agar program ini lancar dan sukses sehingga kabupaten sumbawa dapat menjadi pusat atau sentra bawang merah di Indonesia,” tandas Wabup.

Sementara Kadis Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ni Wayan Rusmawati menjelaskan, dalam program ini, para petani diberikan fasilitas bibit terbaik siap tanam, kemudian diberikan perbaikan jalan tani, sumur bor, obat-obatan untuk tanaman, perpipaan, traktor, mesin pompa, Hans prayer, roda tiga, truk untuk mengangguk hasil panen hingga menyedian gudang untuk menampung hasil bahkan petani juga mendapat peningkatan kapasitas sebagai petani bawang.

“Alhamdulillah, Program Upland ini sudah berjalan sejak tahun 2021 dan banyak petani yang telah sukses dari hasil menanam bawang merah ini,” ujarnya.

Program ini kata kadis, hanya diberikan kepada dua kabupaten yakni Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Lombok Timur.

Di Sumbawa Lanjut Kadis ada sekitar 80 persen masyarakat asli Sumbawa yang mendapat program tersebut sisanya adalah pendatang yang sudah lama menetap di sumbawa yang sudah menjadi penduduk Sumbawa yang dibuktikan dengan KTP serta kepemilikan lahan pribadi.

Sementara untuk mendapatkan program ini melalui beberapa tahapan yakni tahapan CPCL dan prediksi data, kemudian kepemilikan lahan pribadi serta memiliki kelompok tani yang terdaftar di simultan.

“Ada verifikasi lapangan bersama pemerintah desa, BPP dan PPL,” jelasnya.

Adapun kendala yang dihadapi untuk mengalihkan kebiasaan petani dari senang menanam jagung ke menanam bawang dikarenakan perawatan tanam jagung tidak terlalu rumit sedangkan menanam bawang meskipun waktunya hanya 2 bulan namun butuh perhatian yg lebih mulai olah tanah sampai panen dan tiap hari harus dilakukan pengecekan lapangan terutama terhadap hama penyakit dan rumput yang akan menghambat berkembangnya umbi bawang.

“Dan ini perlu perhatian khusus ibaratnya kita merawat bayi,” katanya.

Meski demikian ungkap Kadis Wayan, saat ini animo petani sudah mulai banyak yang mau mengalihkan dari kebiasaan menanam jagung beralih menjadi petani bawang merah. “Seperti kita lihat di daerah paling kering di Sepayung, kecamatan Plampang dimana animo masyarakat sangat tingg, mereka tidak dapat bantuanpun sudah mulai mencoba beli bibit sendiri hingga 100 kg dan hasilnya 1 sampai 2 ton bisa dijual dan sebagian bisa digunakan untuk bibit yang akan datang,” pungkasnya. (GM)

Artikulli paraprakDinas Dukcapil Sumbawa Atur Strategi Percepat Program IKD
Artikulli tjetërPemda Sumbawa Panen Raya Bawang Merah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini