Sumbawa Besar, Gema-news.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa prihatin dengan kondisi SDN Samri Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir. Sebab masih banyak muridnya terutama yang duduk di bangku kelas 4, 5 dan 6 yang belum bisa membaca menulis dan berhitung (Calistung) seperti temuan Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa (DPKS) saat turun ke lokasi.
Kondisi ini terjadi karena guru kerap tidak berada di tempat. Mereka banyak berkegiatan di luar sekolah dan dituntut untuk menyelesaikan administrasi yang ribet seperti mengikuti PPG dan lainnya.
Kadis Dikbud Sumbawa melalui Kabid GTK, Sudarli S.Pt., M.Si yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/7) mengatakan seharusnya kondisi itu tidak perlu terjadi ketika para guru di sekolah tersebut bisa mengatur jadwal dengan mengganti waktu yang tertinggal.
Tidak menjadi alasan para guru meninggalkan jam mengajar karena mengikuti Program PPG (Pendidikan Profesi Guru) dan lainnya. Sebab kegiatan PPG yang diikuti para guru bisa dilaksanakan di sekolah sambil mengontrol anak-anak. Mengingat kegiatan tersebut juga dilakukan secara zoom meeting.
“Kepala sekolah dan guru harus mampu mengatur jadwal. Ketika memang teman-teman guru lagi PPG atau pas lagi sibuknya maka diatur strategi pembelajarannya sehingga tidak ada waktu atau anak-anak ditinggalkan di dalam kelas tanpa ada proses belajar mengajar. Atau bisa diantisipasi dengan mencari guru pengganti meskipun status honor. Ada kesepakatan antara guru PPG dengan guru honor dalam rangka mengisi ketertinggalan sehingga tidak ada anak yang ketinggalan pembelajarannya,” ungkapnya.
Cara lainnya, lanjut Darli, pihak sekolah perlu memikirkan agar para guru yang mengikuti PPG tidak diperuntukan atau mengajar di kelas dasar, awal anak-anak harus bisa membaca menulis dan berhitung.
Pihaknya akan mengkomunikasinya dengan kepala sekolah dan pengawas pembina guna memastikan kondisi sekaligus langkah yang harus diambil dalam mempercepat penyelesaian masalah ini.
“Meski teman-teman dari Dewan Pendidikan sudah turun memberikan solusi kepada sekolah, kami juga akan mengkomunikasikannya lagi untuk mempercepat penyelesaiannya,” pungkasnya. (GM)