Sumbawa Besar, Gema-news.com – Sebagai upaya menekan angka stunting, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), mengerahkan sebanyak 1.176 anggota tim pendamping keluarga yang tersebar di 24 kecamatan yang ada.
Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah, melalui Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Dinas P2KBP3A Kabupaten Sumbawa, Anak Agung Ngurah Ketut Riyadi, jumat (28/7/23) menjelaskan, seluruh keluarga mempunyai risiko stunting seperti ibu hamil, ibu menyusui, baduta (balita di bawah dua tahun), balita, terutama dari keluarga kurang mampu.
“Saat ini kami mengerahkan sebanyak 1.176 anggota Tim Pemdamping Keluarga (TPK) yang tergabung dalam 392 tim, tersebar di 24 kecamatan atau di 165 desa kelurahan yang ada di Kabupaten Sumbawa,” kata Riyadi.
Dirincikan, TPK ini terdiri dari tiga unsur kelompok yakni bidan atau tenaga kesehatan, kader PPK dan kader KB.
“Tim ini bekerjasama dan bersinergi untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga yang berisiko stunting atau keluarga yang memiliki anggota keluarga yang tergolong stunting,” Riyadi menjelaskan.
Dengan adanya kelompok ini, lanjut Riyadi, akan terpenuhi gizi keluarga melalui pemanfaatan sumber daya lokal termasuk bahan pangan lokal yang dapat dipadukan dengan sumber daya dari lingkungan sekitar.
“Stunting, merupakan wujud tanggung jawab bersama dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas, sebab ketika generasi penerus terkena stunting dan mengalami gangguan tumbuh kembang pada tubuh dan otak karena kekuranga gizi,” ungkapnya.
Masih menurut Riyadi, saat ini, kasus stunting di Kabupaten Sumbawa masih cukup tinggi berdasarkan data dari studi status gizi indonesia (SSGI) yakni sekitar 29,7 persen.
“Sementara berdasarkan pencatatan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) sekitar 8,11 persen,” katanya.
Berdasarkan data pemerintah, tahun 2023 ini terdapat 12 desa lokus stunting yang ditentukan berdasarkan tingginya prevalensi balita stunting dan jumlah balita stunting yakni Desa Labuhan Sumbawa, Desa Karang Dima, Desa Jorok-Utan/ Labuhan Aji, Labuhan Bajo, Sukadamai. Kemudian Desa Rhee loka, Desa Bao Desa, Desa Sebotok, Desa Bugis Medang, Desa Bajo Medang dan Desa Mungkin. (GM)