Sumbawa Besar, gema-news.com – Pengobatan gratis dan pelayanan kesehatan yang merata dan berkeadilan, akan menjadi salah satu program unggulan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Abdul Rafiq SH – H. Sahril S.Pd., M.Pd. Semua warga tercover BPJS dan mendapat
pelayanan kesehatan yang adil dan setara. Tidak ada lagi perbedaan pelayanan karena status sosial, orang berduit dan tidak, dirawat di VIP atau kelas 3.
“Semua warga tak mampu baik yang terakomodir BPJS maupun tidak, digratiskan. Dan penempatan pasien untuk rawat inap terutama di puskesmas, setara, tidak ada perbedaan,” kata Abdul Rafiq SH didampingi Calon Bupati yang didampingi Wakilnya, Haji Sahril saat bertatap muka dengan warga Ai Bari Desa Pungkit, Kecamatan Moyo Utara, Jumat (27/9/2024).
Rafiq mengakui bahwa Kabupaten Sumbawa telah mengantongi predikat UHC (Universal Health Coverage) karena berhasil mencapai cakupan kepesertaan JKN-KIS sebesar 98%, jauh melampaui target minimal 95% yang ditetapkan sebagai syarat penerima penghargaan ini. UHC sebagai wujud komitmen bersama untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat Sumbawa. Namun ketika Pasangan RASA terpilih akan dilakukan penyempurnaan dari penerapan sistem UHC tersebut.
“Ketika kami terpilih warga yang belum memiliki BPJS kesehatan akan langsung tercover dalam sistem terpadu pelayanan kesehatan. Cukup dengan membawa KK atau KTP, petugas puskesmas atau RSUD atau rumah sakit manapun akan langsung tercover di jam berapapun mereka masuk puskesmas maupun rumah sakit. Sistem akan berkerja 24 jam,” terang Rafiq.
Pelayanan kesehatan gratis ini, sambung Rafiq, bukan hanya diterima saat dirawat di rumah sakit di Sumbawa tapi juga di luar daerah ketika ada yang dirujuk ke rumah sakit Mataram atau kota-kota lainnya. Dan bukan hanya pasien, tapi keluarga pasien juga mendapat perhatian dari pemerintah. Ketika mengantar keluarganya dirujuk keluar daerah, pasangan RASA akan membangun rumah singgah.
“Banyaknya keluarga yang enggan dirujuk dan memilih perawatan di rumah, karena memikirkan biaya hidup di daerah tujuan rujukan. Bayangkan, untuk bayar penginapan termasuk biaya transportasi dan makan misalnya di Mataram, sehari bisa menghabiskan uang 750 ribu. Dengan adanya rumah singgah, sedikit tidak pengeluaran bisa diminimalisir,” ujarnya.
Rafiq juga berupaya agar tidak ada warga Sumbawa yang dirujuk di luar daerah. Pihaknya akan membenahi rumah sakit baik sarana prasarana termasuk fasilitas lainnya, maupun tenaga medis seperti dokter spesialis. Dokter spesialis yang belum ada atau masih kurang, akan didatangkan dengan menyiapkan segala keperluan dokter bersangkutan baik mobil, rumah dan insentif.
Demikian dengan pelayanan kesehatan yang memunculkan kesenjangan. Bagi pasien tak mampu dan berada di ruang kelas 3, kerap merasa tak nyaman. Selain ruang sempit dan berjubelnya pasien rawat, juga hanya dilengkapi dengan kipas angin. Karenanya, jika pasangan Rafiq Sahril ditakdirkan menjadi Bupati dan Wakil Bupati periode 2024-2029, semua ruangan rawat inap termasuk di puskesmas akan dipasangi AC.
“Pada prinsipnya, kita ini sama, tapi terkadang kebijakan yang membuatkan kita diperlakukan berbeda. Kebijakan RASA nanti yang pro rakyat. Rakyat akan merasakan kenyamanan dalam perawatan. Sebab dengan kondisi yang nyaman bisa menjadi faktor penyembuh bagi pasien yang sakit,” imbuhnya.
Apakah ada anggaran ? Rafiq menyatakan bahwa dirinya pernah menjabat Ketua DPRD dan menjadi ketua badan anggaran, sehingga mengetahui kondisi maupun sumber anggaran. “Tinggal bagaimana kemauan dari pemimpin untuk mengeksekusi kebijakan yang pro rakyat. Insya Allah, kebijakan ini akan diterapkan pasangan RASA,” cetusnya.
Ditambahkan Calon Wakil Bupati, Haji Sahril, untuk merealisasikan keinginan ini, tergantung dukungan masyarakat. “Program ini bisa terwujud ketika masyarakat memenangkan pasangan RASA pada Pilkada nanti. Intinya saling sadu ke saling pendi. Ketika ada rasa penyadu dan pemendi maka akan ada pejatu,” kata mantan Kadis Dikbud Sumbawa ini.
Di bagian lain Haji Sahril meminta doa dan restu masyarakat, serta mengingatkan pada 27 November 2024, coblos nomor 3 atau pasangan yang berpakaian adat.
“Kami satu-satunya pasangan yang pakai pakaian adat, kenapa ini kita pakai, sebagai orang yang beradab yang menjunjung tinggi adat istiadat kita Tau Samawa,” pungkasnya. (GM)