SUMBAWA, gema-news.com – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM-Perindag) Sumbawa mendorong agar seluruh Koperasi Desa Merah Putih (KMP) memiliki bisnis inti (core bisnis) di bidang penyiapan kebutuhan SPPG. Hal ini untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Artinya dengan SPPG yang sudah semakin banyak sekitar 80-an nanti maka kebutuhan untuk pasokan bahan bakunya juga akan banyak, baik itu sayur, telur, dan buah-buahan sebagai peluang bisnis pengurus KMP,” kata Kadis KUKM-Perindag Sumbawa, E. S. Adi Nusantara, Minggu (9/11).
Adi menuturkan, sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan SPPG masih diambil dari luar daerah, salah satunya pulau Lombok untuk sayur dan telur dari Bali. “Tentu jika semua daerah SPPG-nya beroperasi maka kebutuhan untuk dapur MBG juga akan sangat terbatas dan berpotensi menimbulkan inflasi. Gak usah mau jadi agen elpiji dan pupuk karena marginnya sangat kecil. Sehingga cukup dengan menjadi penyuplai SPPG yang terdekat sudah memberikan keuntungan lebih,” ucapnya.
Saat ini, lanjut Adi, sudah ada 10 SPPG yang sudah beroperasi dengan kebutuhan sayur-sayuran mencapai 3 ton per hari. Belum lagi untuk kebutuhan telur dan daging ayam, sehingga pengurus KMP harus melihat peluang bisnis tersebut dengan menghimpun potensi yang ada di masing-masing desa.
“Rencananya akan dibangun 83 SPPG di Sumbawa, tentu hal itu menjadi peluang bisnis bagi pengurus KMP sebagai penyuplai kebutuhan MBG dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa,” ujarnya.
Pemerintah pun saat ini mulai melakukan pemetaan terhadap potensi masing-masing desa untuk kebutuhan SPPG dalam mendukung program tersebut. Termasuk juga mulai memetakan jumlah produksi dalam daerah dan kebutuhan dari luar daerah untuk terus dipersiapkan.
“Kami petakan potensi dalam daerah dulu. Sehingga dengan data tersebut, kita bisa lakukan intervensi untuk penyiapan bahan baku didalam daerah,” tambahnya.
Progam MBG, yang merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk memastikan anak-anak dan warga mendapatkan makanan bergizi secara gratis. Kordinasi lebih lanjut antar instansi juga terus dilakukan untuk memperlancar aliran pasokan bahan baku yang dibutuhkan SPPG.
“Keberhasilan program ini berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Kami juga terus berupaya memperbaiki sistem distribusi bahan baku agar tidak ada pihak yang tertinggal,” tandasnya. (GM)








