Kategori: Pemerintahan

  • 1.510 Peserta P3K Lulus Seleksi Administrasi

    Sumbawa Besar, Gema-news.com – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumbawa, mencatat sebanyak 1.558 orang pelamar calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Jabatan Fungsional Guru di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa tahun anggaran 2022.

     

    Dari jumlah tersebut, berdasarkan hasil verifikasi dan validasi dokumen yang diunggah pada akun SSCASN masing-masing pelamar, sebanyak 1.510 orang dinyatakan lulus seleksi administrasi.

     

    “Ada 48 orang pelamar tidak lulus seleksi administrasi. Alasannya berangam, diantaranya transkrip nilai tidak lengkap, ijazah dan transkrip nilai yang diunggah adalah fotocopy,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumbawa, melalui Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi, Serahlihuddin, saat ditemui, Jum’at (18/11).

    Dijelaskan, pelamar yang dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi berhak melakukan sanggahan terhadap hasil seleksi administrasi selama 3 hari mulai tanggal 18 sampai dengan 20 November 2022.

     

    “Adapun ketentuan dalam masa sanggah adalah pelamar melakukan sanggahan secara online dengan cara login melalui akun masing-masing pada laman https://sscn.bkn.go.id dan tidak diperbolehkan memperbarui atau memperbaiki dokumen yang telah diunggah,” jelasnya.

     

    Selanjutnya, tim verifikasi dan validasi pengadaan calon PPPK akan melakukan verifikasi dan validasi ulang terhadap dokumen yang diunggah oleh pelamar. Pengumuman hasil sanggah akan diumumkan pada tanggal 26 November 2022 melalui laman https://bkpp.sumbawakab.go.id.

     

    Sementara pelamar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi lanjutnya, akan dilakukan penilaian kesesuaian oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru Senior untuk pelamar P2 dan P3.

    “Ketentuan lain tentang penilaian kesesuaian akan diumumkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa,” pungkasnya. (GM*)

  • Dispussip Sumbawa Bangun Ruang Pelayanan Perpustakaan 

    Sumbawa Besar, Gema-news.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Sumbawa, membangun ruang pelayanan perpustakaan yang baru. Ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan lagi minat baca masyarakat di Kabupaten Sumbawa.

     

    Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Sumbawa, H. Syahril, S.Pd, saat ditemui, Jum’at (18/11) mengatakan, perubahan pelayanan harus dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Karena itu, pihaknya membangun ruang pelayanan perpustakaan yang baru. Ruangan ini bukan hanya menjadi ruang baca konvensional saja, melainkan juga menjadi ruang baca digital.

     

    Menurutnya, hal ini dilakukan guna meningkatkan minat literasi masyarakat. Sebab, minat baca masyarakat Kabupaten Sumbawa tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Karena itu, perlu ada inovasi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Untuk mencapai hal itu, tidak hanya bisa dilakukan dengan sosialisasi saja. Namun juga harus mengembangkan model bahan bacaan yang terbarukan, sesuai dengan jamannya. Dengan adanya ruang pelayanan perpustakaan yang baru ini, diharapkan Kabupaten Sumbawa akan memiliki ruang baca digital.

    Menurut Haji Sahril, sebenarnya banyak kiat yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Namun, pihaknya masih terkendala sumber daya yang sangat terbatas. Karena itu, sumber daya yang ada, akan dimaksimalkan semaksimal mungkin.

    Haji Syahril mengungkapkan, saat ini progres pembangunan gedung pelayanannya sudah mencapai 70 persen. Kontraknya akan berakhir pada 4 Desember 2022 mendatang. Pihaknya optimis pembangunannya tuntas tepat waktu. “Sejauh ini tidak ada deviasi pembangunan, karena semua bahannya adalah pabrikasi,” pungkasnya. (GM*)

  • Perusda Siap Kelola Saliper Ate dan Samongkat 

    Sumbawa Besar, Gema-news.com – Obyek wisata pantai Saliper Ate dan Samongkat di Kabupaten Sumbawa akan dikelola secara profesional oleh Perusda atau kini bernama PT Sabalong Samawa.

    Pengelolaan dua obyek wisata kebanggaan warga Sumbawa itu dipercayakan kepada Perusda Sabalong Samawa. Kabar tersebut disampaikan Kabag Ekonomi Setda Sumbawa, DR Dedi Heri Wibowo.

    “Hari ini kita rapatkan terkait transisi pengelolaan dua obyek wisata sari OPD ke pihak perusahaan milik daerah,” ungkap Dedi, Selasa (15/11).

    Menurut Dedy, penyerahan pengelolaan dua obyek wisata tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sumbawa No 47/2022. Untuk mengelola dua obyek wisata tersebut, pemda juga menyuntik anggaran sebagai penyertaan modal.

    “Sedang dibahas bersama dewan. Kita usulkan 200 juta sebagai penyertaan modal,” ungkapnya.

    Menjawab alasan penunjukan PT Sabalong Samawa, Dedy menjelaskan pengelolaan selama ini oleh OPD belum optimal hingga disimpulkan diserahkan ke pihak swasta atau badan usaha milik daerah.

    Selain itu, dengan manajemen baru Perusda berlatar akademisi optmimis akan lebih baik. ”Pimpinan Perusda sekarang ini sempat mengelola Perusda sebelum diangkat menjadi rektor. Saat itu Perusda ada kemajuan dari sisi pendapatan,” ucap Dedy. (GM*)

  • Pemda Sumbawa Sambut Baik Kegiatan Implementasi Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

    Sumbawa Besar, Gema-news.com – Bupati Sumbawa yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Sumbawa, Lalu Suharmaji K. ST.,MT menghadiri kegiatan bimbingan teknis dan sosialisasi implementasi pengawasan perizinan berusaha berbasis risiko pada Senin (14/11/22) di aula lantai II Hotel Grand Samota.

     

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sumbawa menyampaikan pemerintah daerah sangat menyambut dengan baik dengan adanya kegiatan ini sebagai langkah informatif bagi para pelaku usaha dalam mengakses layanan perizinan yang dinilai berdasarkan risiko dalam segala kegiatan usaha.

    Usaha berbasis risiko adalah merupakan suatu kegiatan yang mempunyai resiko tersendiri,kegiatan ini kegiatan dilaksanakan untuk dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia bagi pelaku usaha serta bimbingan teknis tata cara pengurusan perizinan usaha melalui USS dan cara penyampaian LKPM secara online

    Dijelaskanmya, sejalan dengan hal itu pelaku usaha wajib memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha), yang menjadi identitas bagi pelaku usaha sebagai bukti registrasi atau pendaftaran pelaku usaha. Karena NIP ini juga berlaku sebagai angka pengenal impor akses ke pelayanan pendaftaran kepesertaan pelaku usaha untuk jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta sebagai wajib Lapor ketenagakerjaan untuk perlindungan pertama pelaku usaha keberadaan NIP adalah sebuah hal yang mendasar yang menjadi legalitas untuk melaksanakan kegiatan usaha, mulai dari usaha yang beresiko rendah hingga usaha yang beresiko tinggi.

     

    Kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Implementasi Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko ini diadakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Sumbawa yang diikuti oleh pelaku usaha se-kabupaten Sumbawa di mana kegiatan ini akan berlangsung sejak hari ini senin 14 hingga 16 November 2022. (GM*)

  • Nelayan Sumbawa Ikuti Diklat Pemberdayaan Masyarakat

    Sumbawa Besar, Gema-news.com – Ratusan nelayan yang ada di Kabupaten Sumbawa mengikuti Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan selama enam hari kedepan, di aula Hotel Parahiayan pada Senin (14/11), dan atas kerjasama SMKN 1 Alas dengan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar.

    Dalam sambutannya saat membuka kegiatan dimaksud, Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, mengaku sangat menyambut baik dan mendukung kegiatan ini. Apalagi, sebanyak 200 nelayan se-Kabupaten Sumbawa, mendapat pelatihan yang baik tentang menangkap dan mengelola hasil laut.

    Diungkapkan, Kabupaten Sumbawa memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) khususnya kelautan dan perikanan yang cukup besar dan beragam, dengan panjang garis pantai sekitar 982 km, dan luas perairan pantai termasuk zee sebesar 74.000 km2 yang terhampar baik di bagian utara maupun selatan pulau Sumbawa.

    Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa sesungguhnya Sumbawa memiliki potensi perikanan yang sangat potensial untuk dikelola, baik melalui usaha penangkapan maupun budidaya. Hanya saja, permasalahannya adalah tingkat pemanfaatan potensi tersebut hingga saat ini belum optimal, disebabkan keterbatasan kemampuan keuangan daerah serta masih kurangnya kemampuan atau keterampilan nelayan.

    Terkait sarana dan prasarana pendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan, Wabup menilai masih belum cukup memadai. Untuk kegiatan penangkapan masih didominasi dengan armada kecil, sehingga berdampak kepada tingkat eksploitasi yang tidak seimbang antara perairan pantai dengan lepas pantai. Kondisi tersebut jika tidak ditangani secara bijak dikhawatirkan akan menimbulkan kelebihan tangkap (Over Fishing) untuk perairan pantai, sementara perairan lepas pantai yang memiliki potensi besar perlu diupayakan secara bertahap melalui pembenahan prasarana (pelabuhan perikanan) dan modifikasi sarana penangkapan dengan ukuran besar (kapal perikanan/alat tangkap).

    Pihaknya berharap, kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan sukses serta dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan keterampilan nelayan di Sumbawa, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di Kabupaten Sumbawa. “Saya menghimbau kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan seksama sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peserta dalam menjalankan usaha sebagai nelayan,” ujarnya.

    Kegiatan ini turut dihadiri Tim Pengajar dari Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Labuan Badas, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan kebudayaan NTB, Sumbawa. (GM*)

  • Tekan Inflasi, Pemda Sumbawa Luncurkan Sejumlah Program Bantuan 

    Sumbawa Besar, Gema-news.com – pemda Sumbawa meluncurkan sejumlah program bantuan bagi masyarakat. Hal ini dilakukan, guna menekan inflasi yang terjadi di Kabupaten Sumbawa.

    Kabag Ekonomi Setda Sumbawa, Dedi Heri Wibowo, saat ditemui, Selasa (15/11)  mengatakan, pemda sudah melaksanakan Peraturan Menteri Keuangan tentang pengalokasian dana 2 persen dari dana transfer umum. Hal ini dilakukan untuk penanganan dampak inflasi daerah. Jumlah yang dianggarkan sebesar Rp 4,5 miliar. Ada sekitar tiga ribu lima ratus sasaran penerima bantuan. Bantuan sosial itu akan disalurkan sebanyak dua kali. Bantuan ini disalurkan untuk buruh tani, tukang ojek, pedagang, serta pekerja sosial yang terdampak.

    Selain itu, juga dilakukan penciptaan lapangan kerja. Salah satu kegiatannya berkoordinasi dengan Disnakertrans melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi. Seperti pelatihan menjahit, pelatihan kuliner dan perbengkelan.

    Melalui Dinas Ketahanan Pangan juga dilakukan kerjasama untuk menekan inflasi daerah. Yakni pengembangan lumbung pangan desa dan pengembangan ketahanan lestari. Contohnya, penanganan dampak inflasi karena meningkatnya nilai bahan pokok.

    Selain itu ada subsidi transportasi melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Sumbawa. Kemudian melalui Dinas Sosial, yakni pemenuhan bahan pangan dan pemberian bantuan bagi penyandang disabilitas.

    Selanjutnya, ada bantuan rehabilitasi rumah melalui Dinas PRKP Kabupaten Sumbawa. Contohnya, bantuan yang diberikan bagi masyarakat yang menjadi korban kebakaran.

    Selain itu, pihaknya bekerjasama dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar. Guna keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Dimana Bulog menyediakan komoditi berupa beras, gula dan minyak goreng.

    Menurut Dedi, dampak inflasi ini tidak terlalu berpengaruh signifikan bagi masyarakat. Terkecuali pada komoditi tertentu, seperti kelangkaan elpiji beberapa waktu lalu yang menyebabkan terjadinya inflasi. Namun, pada Juni 2022 lalu, Bupati Sumbawa melakukan audiensi dengan Dirjen Migas. Hasilnya, Kabupaten Sumbawa mendapatkan tambahan kuota dari sembilan ribu matrix ton menjadi 11 ribu matrix ton. Begitu juga BBM, hal ini berpengaruh pada penerbitan rekomendasi pembelian BBM. Sehingga, terjadi pengetatan agar BBM bisa disalurkan tepat sasaran.

    Kedepannya, langkah seperti ini akan tetap dilakukan untuk menekan inflasi di Kabupaten Sumbawa. Sehingga aspek yang berpengaruh pada inflasi bisa terkontrol. Juga melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait guna menekan terjadinya inflasi. (GM*)

  • Sumbawa Dapat Program Pengembangan 800 Hektar Lahan Kering 

    Sumbawa Besar, Gema-news.com – Kabupaten Sumbawa, mendapatkan program optimalisasi dan pengembangan lahan kering pada tahun 2023 mendatang, dari Kementerian Pertanian. Rencananya, program ini akan dilaksanakan di 800 hektar lahan di Kabupaten Sumbawa.

    Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Sukiman, Selasa (15/11) mengatakan, saat ini, Sumbawa memiliki luas lahan kering yang belum sepenuhnya digarap secara maksimal. Akhirnya, Kabupaten Sumbawa mendapatkan program bagi optimalisasi lahan kering seluas 500 hektar dan program pengembangan lahan kering seluas 300 hektar.

    Dari hasil evaluasi pelaksanaan program optimalisasi lahan kering seluas 500 hektar itu pengelolaannya dilakukan oleh kelompok tani yang memiliki luas lahan maksimal masing-masing 25 hektar. Program ini dilaksanakan di Kecamatan Orong Telu, Lenangguar, Lopok dan sejumlah Kecamatan lainnya.

    Sementara untuk program pengembangan lahan kering seluas 300 hektar juga tengah dilakukan survey identifikasi disejumlah kecamatan potensial. Dalam program tahun ini, ada enam kelompok tani penerima yakni di Kecamatan Moyo Hilir dan Lopok. Untuk itu, pemerintah pusat telah melaksanakan program pembangunan fisik untuk membuat dan membangun rumah pompa mesin dengan kapasitas 30 PK. Dengan potensi pasokan air yang ada dimasukkan kedalam bak penampungan. Sehingga kebutuhkan air bagi pengolahan lahan pertanian dapat tersedia sebagaimana yang diharapkan.

    Menurut Sukiman, program pengembangan lahan kering ini diperuntukkan bagi lahan berbentuk tegalan yang tidak pernah dikelola dan ditanam secara maksimal oleh masyarakat. Tetapi memiliki sumber mata air yang bisa dijangkau.

    Sehingga sesuai dengan juklak dan juknis bagi kelompok tani yang mendapatkan program pengembangan lahan kering ini, nantinya akan mendapatkan bantuan penanaman jagung dan bantuan lainnya. Dengan nilai sebesar 7,5 juta rupiah per-orang, yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembelian bibit maupun untuk biaya pengolahan dan pembersihan lahan.

    Karena itu, kedua program ini tentunya diharapkan akan mendapatkan bantuan bagi pembangunan sejumlah infrastruktur lainnya. Sehingga pemanfaatan lahan kering benar-benar dapat dikelola dengan baik, untuk kesejahteraan petani itu sendiri. (GM*)

  • Dishub Sumbawa Optimis Pendapatan KIR Capai Target

    Dishub Sumbawa Optimis Pendapatan KIR Capai Target

    Sumbawa besar, Gema-news.com – Pemerintah Daerah Sumbawa melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari KIR atau uji kelayakan kendaraan bermotor mencapai 57,9 persen hingga bulan Oktober ini.

    Kepala Dishub Kabupaten Sumbawa Abdul Aziz, mengatakan PAD dari uji KIR ditergetkan sebesar Rp 425 juta di Tahun 2022. Hingga Oktober ini kata dia, telah terealisasi lebih dari setengahnya.

    “Untuk penguji kendaraan bermotor target Rp 425 juta sekarang sudah terelisasi 246 juta atau 57,9 persen,” ujarya kepada wartawan, Selasa (15/11/22).

    Untuk percepatan realisasi tersebut ungkapnya, pihaknya telah menyurati pengusuha transportasi yang belum melakukan uji KIR. Termasuk juga melalui Operasi Gabungan.

    “kami masih mengeluarkan surat imbauan Dinas Perhubungan kepada pengusaha transportasi yang belum melakukan uji kendaraan. Yang jadi kendala regulasi kita. Sekarang kendaraan yang menggunakan keranjang atas seperti L300 sudah banyak, kadang kadang di sistem itu gak mau terima. Sehingga harus dibongkar dulu, tapi kadang-kadang teman ini jarang mau kembali. Makanya kami susul dengan surat segera. Itu salah satu strategi kami untuk segera,” jelasnya.

    Dikatakannya, sekitar seribu kendaraaan yang mati uji KIR nya 2021 akan diuji kembali. “Maka kami optimis terelisasi,” pungkasnya. (GM*)

  • Hingga Oktober, PAD Parkir Sumbawa Capai 79,07 Persen

    Hingga Oktober, PAD Parkir Sumbawa Capai 79,07 Persen

    Sumbawa besar, Gema-news.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumbawa dari jasa parkir mencapai Rp 198 juta hingga Oktober. Realisasi ini setara 79,07 persen dari target Rp 250 juta yang ditentukan di Tahun 2022.

    “Untuk secara umum posisi laporan bulan Oktober posisinya sudah Rp 198 juta lebih atau 79,07 persen dari target Rp 250 juta,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumbawa, Abdul Azis kepada wartawan, Senin (14/11/22).
    Dikatakan Azis-akrabnya disapa, untuk mencapai target tersebut pihaknya masih harus mengejar sekitar Rp 51 juta lebih di dua bulan ini, November dan Desember.

    Azis mengungkapkan, ada beberapa kendala dalam realisasi jasa parkir ini. Seperti retribusi E-Parkir di Pasar Seketeng yang belum optimal dikarenakan masih banyak pedagang yang berjualan di lahan parkir. Meski demikian, pihaknya tetap optimis akan mencapai target yang ditentukan.

    “Kami tetap optimis pendapatan daerah dari parkir bisa teralisasi sesuai target. Karena kita masih punya sisa waktu dua bulan, melihat dari jumlah realisasi InsyaAllah optimis,” pungkasnya. (GM*)

  • KAT Dusun Ladan Desa Batu Rorok Dapat Bantuan Kemensos

    KAT Dusun Ladan Desa Batu Rorok Dapat Bantuan Kemensos

    Sumbawa besar, Gema-news.com – Kementerian Sosial melalui DIPA Direktorat Pembinaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial tahun anggaran 2022, akan menyalurkan Rp 640 juta untuk bantuan sosial pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Dusun Ladan Desa Batu Rotok Kecamatan Batu Lanteh.

    “Di Dusun Ladan Desa Batu Rotok, tepatnya di Bukit Tinggi. Di situ ada 28 kepala keluarga, itu yang sedang perberdayaan,” kata Kepala Dinas Sosial (Disos) Kabupaten Sumbawa, melalui Kabid Pemberdayaan Sosial, Candra Hastuty Nur, saat ditemui di ruang kerjanya, Jum`at (11/11).

    Ia merinci, bantuan untuk community center (balai sosial) sebesar Rp 200 juta, bantuan sarana air bersih Rp 200 juta dan bantuan sarana pendidikan Rp 100 juta. Kemudian bantuan stimulant pemberdayaan KAT total Rp 140 juta. Sehingga total sebanyak Rp 640 juta.

    Dijelaskannya, bantuan tersebut diberikan dalam bentuk barang, dan sudah berada di lokasi. Dan pengerjaan pekerjaan fisik dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat setempat, yang didampingi LKS (Lembaga Kesejahteraan Sosial).

    “Posisi bantuan sudah di sana semua, sudah dilokasi. Ini dalam bentuk bahan semua, jadi (sasaran) tidak terima uang. Dan ini murni masyarakat. Ini yang beda pelaksanaan sejak dua tahun. Dulu kan tender ini, langsung kontraktor yang pengadaan sampai fisik. Sekarang ini masyarakat murni. Ada pendampingan dari LKS. LKS pembiayaannya diluar dari bantuan ini. Tugasnya mendampingi, dari pembuatan rekening, belanjanya, sampai tuntas ini,” jelas dia.

    Diungkapkan, untuk proses administrasi dan penyaluran bantuan, dibentuk Pokmas dan pengurus yang beranggotakan seluruh masyarakat sasaran bantuan. “Uang ini masuk ke rekening Pokmas. Setelah masuk rekening pokmas, baru dibelanjakan. Wajib dalam bentuk barang. Baru ada serah terima ke masyarakat,” ungkap dia.

    Ia menjelaskan, program tersebut bertujuan untuk memudahkan akses dan pemberdayaan ekonomi KAT. “Semua desa, kita dianggap sudah maju. Tapi dalam desa itu, ada komunitas-komunitas. Ada beberapa RT yang menjadi komunitas, karena dia terpisah letaknya terpencil. Misalnya di KAT Dusun Ladan ini, untuk sekolah saja anak-anak tempuh 7 kilomenter. Hujan tidak bisa dia sekolah. Kesehatan harus ke desa induk, sekitar 4 kilometer. Jadi biasanya masih gunakan cara-cara dan obat tradisional. Kalau mau ditangani petugas Kesehatan, seminggu sebelum melahirkan sudah harus ke faskes. Jadi kalau tidak bisa, masih pakai cara-cara tradisional,” ujarnya.

    Disebutkan, program sebelumnya telah disalurkan di Kecamatan Orong Telu yakni Dusun Batu Bara, Dusun Bao Berang, Desa Bao Desa. “Komunitas terbanyak lokasinya di Kecamatan Batu Lanteh. Kemarin juga sudah pernah di Labuhan Aji, Orong Telu sudah, Lunyuk juga sudah,” pungkasnya. (GM*)