Sumbawa Besar, Gema-news.com – Diawal tahun 2023 ini harga komoditi beras mengalami kenaikan mencapai 1.000 rupiah perkilogram. Hal itu berdasarkan hasil sidak disejumlah pasar yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Peradangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Sumbawa bersama dengan Bulog cabang Sumbawa.
Guna menstabilkan harga beras dipasaran, Diskoperindag bersama Bulog Cabang Sumbawa melakukan intervensi pasar.
Kadis Koperindag Sumbawa melalui Kabid Perdagangan, Iwan Setiawan mengungkapkan bahwa ada kenaikan harga beras medium maupun premium.
” Iya, harga beras medium dan premium naik seribu rupiah perkilogram,” Ucapnya Selasa (25/01/2023) di Media Center PWI Sumbawa.
Berdasarkan hasil pantauan, lanjutnya pertanggal 2-6 Januari 2023, ada pergerakan harga beras baik itu beras medium maupun beras premium. Untuk beras medium dengan merk sakura dan 77 Rp 11 Ribu /Kg. Sementara Beras Premium merk 169 dan Srikaya Rp 12 ribu /Kg. Namun pantauan pada tanggal 9—24 Januari, mengalami kenaikan Rp 1000, sehingga beras medium menjadi Rp 12 ribu/Kg dan premium Rp 13 ribu/Kg. Papar Iwan
Dirinya mengungkapkan, harga beras naik lantaran pola pasokan petani. Karena saat ini merupakan musim tanam bukan musim panen, jadi petani jarang yang memiliki stok beras ataupun gabah.
” Jarang ada petani yang memiliki stok beras ataupun gabah. Inilah salah satu penyebab kenaikan harga beras,” Tuturnya
Walaupun beras mengalami kenaikan, pihaknya bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Bulog Cabang Sumbawa berusaha menstabilkan harga dengan melakukan intervensi pasar.
Pimpinan Cabang Bulog Sumbawa, Omar Sharif, MT membenarkan hal tersebut. Pihaknya saat ini, tengah berupaya menstabilkan harga khususnya beras medium.
” Kami berupaya menstabilkan harga semaksimal mungkin. Untuk beras medium dari bulog sudah ada harga HET yang kami tentukan yakni Rp 9.450 /Kg. Harga inilah yang seharusnya dijual oleh pedagang kepada masyarakat,” Ujarnya
Pemerintah berkomitmen bahwa harga beras bisa dijangkau oleh masyarakat. Jadi tidak perlu resah dengan adanya kenaikan harga ini. Pasalnya Bulog memiliki stok beras mencapai 3000 ton, sedangkan kebutuhan masyarakat hanya 100 ton perbulannya. stoknya itupun dirasa cukup untuk beberapa bulan kedepannya. Demikian Omar. (GM)