Sumbawa Besar, gema-news.com – Eabah Virus Nipah yang sudah muncul negara yang berdekatan dengan Indosia. Namun sejauh ini Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Kesehatan (Dikes) masih menunggu informasi tersebut terkait munculnya virus Nipah (NiV).
Virus Nipah adalah salah satu jenis virus yang dapat menyerang hewan dan manusia. Keberadaan Virus Nipah belum terdeteksi di Indonesia hingga saat ini. Namun, beberapa kasus infeksi virus tersebut sudah terkonfirmasi di negara yang berdekatan dengan Indonesia.
“Sampai hari ini kita belum dapat infomasi dari Kemenkes apakah virus itu, apakah sudah ada di Indonesia, Tentu melihat kejadian sebelumnya, covid, kita perlu waspada,” ” kata Kepala Dikes Sumbawa, Junaedi, Selasa (26/09).
Sebagai upaya antisipasi, ia menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Untuk antisipasi, kita menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat,” tukasnya.
Dilansir dari yankes.kemkes.go.id, Virus Nipah merupakan virus jenis RNA yang termasuk dalam golongan Paramyxovirus. Golongan virus ini juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti pneumonia, gondongan, dan campak.
Virus Nipah diketahui berasal dari hewan liar, seperti kelelawar pemakan buah (Pteropus sp.), dan hewan ternak, seperti domba, kambing, dan babi, yang terinfeksi virus tersebut.
Penularan Virus Nipah dapat terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine.
Saat terinfeksi Virus Nipah, seseorang dapat mengalami beberapa gejala seperti, demam sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, sesak napas, hingga muntah. Sementara itu, pada kasus yang parah, infeksi Virus Nipah bisa menyebabkan peradangan pada otak (ensefalitis).
Adapun beberapa cara pencegahannya, hindari kontak dengan kelelawar atau hewan ternak yang berisiko tertular Virus Nipah. Jika perlu, Anda bisa memasang jaring di sekitar rumah untuk mencegah kelelawar masuk ke dalam rumah.
Cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi serta hindari konsumsi buah atau sayuran yang kotor dan tampak sudah tergigit oleh binatang.
Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, sepatu boots, dan pelindung wajah, saat membersihkan kotoran atau urine hewan.
Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sedang sakit, terutama yang memiliki gejala infeksi Virus Nipah. Serta, hindari konsumsi daging kelelawar atau daging hewan ternak yang dimasak kurang matang.
Meski belum ada laporan kasus infeksi Virus Nipah di Indonesia, Anda tetap perlu waspada karena virus ini mudah menular dari hewan atau orang yang terinfeksi, sehingga dianggap berpotensi menjadi pandemi. (GM)