Sumbawa Besar, GemaNews – Nasib Naas menimpa keluarga Sahidin (50), lantaran rumahnya ambruk akibat diterjang angin puting beliung dan terpaksa harus tinggal dibawah Tenda bersama istri dan anaknya.
Kejadian tersebut terjadi Di Dusun Brang Pelat, Desa Pelat, Kecamatan Unter Iwes, pukul 15.00 Wita, Senin (05/09) tidak memakan korban jiwa. Beruntung saat kejadian Sahidin tengah berada di kebun bersama istrinya. Kondisi kehidupan Sahidin saat ini sangat memperhatikan dan membutuhkan uluran tangan dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
Semenjak kejadian yang memilukan tersebut, Sahidin beserta anak dan istrinya terpaksa harus bermalam di bawah tenda seadanya. Bahkan dia sudah hampir satu Minggu tinggal dibawah Tenda tersebut.
Sahidin sangat berharap Pemkab Sumbawa, segera memberikan bantuan untuk meringankan bebannya. ” Saat ini rumah saya sudah hancur, maka Harapan terakhir saya hanyalah pemerintah” ucapnya dengan penuh harap.
Sementara itu, ketua RT, Tony mencerita awal kejadian yang menimpa salah satu warganya. Kejadian tersebut berawal dari hujan deras yang disertai angin kencang. Tiba-tiba saja dirinya mendengar suara angin yang sangat kencang disertai suara rumah ambruk.
” Tiba-tiba terdengar angin kencang dan suara ambruk bangunan, setelah saya dan warga lainnya melihat keluar rumah kami menyaksikan Angin Puting menyapu rumah warga kami hingga rata dengan tanah,” Tuturnya
Setelah kejadian, dirinya bersama Pemerintah Desa Setempat berkoordinasi dengan Relawan Kemanusian Tagana Dinsos Sumbawa, menginformasikan tentang kejadian tersebut. Alhasil Tagana Sumbawa merespon dengan cepat dengan membawa sejumlah bantuan berupa sembako dan alat-alat dapur. Ungkapnya
Selain itu, selaku RT setempat dirinya sangat berharap agar Pemkab Sumbawa secepat mungkin memberikan bantuan, agar dapat meringankan beban warganya. Mengingat warganya yang terdampak bencana tersebut tidak mempunyai tempat tinggal yang layak.
” Bantuan dari pemerintah yang kami butuhkan. Karena korban yang terdampak bencana alam tersebut, semata-mata keluarga yang kurang mampu,”. tukasnya (GM)