Beranda Berita Lokal

Distan Usulkan Bantuan Bagi Petani Gagal Panen Akibat Banjir Sumbawa

0

Sumbawa Besar, Gemanews.com – Sejak Januari 2023, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa mendata adanya puluhan hektar sawah harus gagal panen akibat diterjang banjir. Terhadap hal ini, petani yang menjadi korban akan diusulkan mendapat bantuan pemerintah.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ni Wayan Rusmawati kepada wartawan, Kamis (27/4/23). Dikatakan, banjir yang terjadi menyebabkan areal persawahan di sejumlah kecamatan menjadi terdampak. Seperti di Kecamatan Lenangguar, Empang, Lopok dan Moyo Hulu.

Adapun luas area pertanian yang terdampak banjir itu seluas 167,57 hektar. Namun, area yang gagal panen seluas 35 hektar. Keseluruhannya merupakan areal persawahan.

“Luas area persawahan pada Januari hingga Maret 2023 lalu sebanyak 10 hektar.  Lahan itu dimiliki oleh 14 orang petani yang tersebar di sejumlah kecamatan. Sementara pada April 2023 lalu, luas areal persawahan yang terdampak sebanyak 25 hektar. Keseluruhannya berada di Desa Lito, Kecamatan Moyo Hulu,” ungkapnya.

Saat ini, pihaknya telah mengusulkan bantuan bagi 10 hektar areal persawahan yang terdampak pada triwulan pertama. Bantuannya, diusulkan melalui BPBD Kabupaten Sumbawa ke pemerintah pusat. Sehingga, para petani yang terdampak bisa mendapatkan bantuan.

“Ini kita usulkan melalui BPBD untuk kita usulkan ke pusat, itu merupakan data yang dari atau diambil petugas kami di lapangan,” jelasnya.

Sementara untuk lahan seluas 25 hektar di Desa Lito, lanjut Rusmawati, bantuannya akan digelontorkan pada periode berikutnya. Sebab kejadiannya memasuki periode yang berbeda. Saat ini, masih dilakukan verifikasi di lapangan.

Meski demikian, pihaknya mencoba mengusulkan agar 25 hektar lahan tersebut bisa dibantu oleh Pemprov NTB. Karena itu, verifikasi harus dituntaskan. Sehingga, apabila bantuan itu dimungkinkan, maka data penerimanya sudah lengkap.

“Saat ini teman-teman lagi verifikasi lapangan terhadap 25 hektar yang informasinya terjadi puso. Kami tidak langsung menerima, tentunya harus memiliki dasar dan mengecek kebenarannya di lapangan. Selain itu kita juga akan data by name by address,” pungkasnya. (GM)

Artikulli paraprakInspektorat Terima Enam Laporan Desa
Artikulli tjetërHardiknas Diharapkan Jadi Refleksi Keberlangsungan Kurikulum Merdeka

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini