Gambar Ilustrasi
Sumbawa Besar, Gema-news.com – Dugaan Pelecehan Seksual yang terjadi di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) YM di Kecamatan Labangka, sempat menghebohkan masyarakat setempat.
Pasalnya Pimpinan Ponpes tersebut, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap Puluhan Santriwati. Kasus ini sudah dilaporkan dan Terduga pelaku sudah diamankan di Polres Sumbawa.
Salah satu terduga korban Pelecehan Seksual, sebut saja Bunga (Red.) menceritakan kejadian yang memilukan itu. Kejadian itu pertamakali dialami saat dirinya sedang menuju kekamarnya. Saat itu, HD (Pimpinan Ponpes) memanggilnya dan menyuruhnya melihat jam tangan miliknya. Pada saat itulah HD menjalankan aksi bejatnya.
” Saya melihat jam tangannya kemudian saya langsung masuk ke kamar saya. Namun tiba-tiba saja HD mengikuti dari belakang dan hendak masuk kedalam kamar. Sontak saja saya langsung menutup pintu, namun HD medorong pintu tersebut sehingga saya sempat terjatuh,” Ucapnya sambil menangis
Setelah berhasil masuk kedalam milik bunga, lantas HD langsung terus mendakatinya dan berusaha memeluknya. Ia sempat memohon agar HD tidak melakukan perbuatan senonoh. Karena dikuasai hawa nafsu, HD tidak menggubris permohonannya. Justru HD menyuruhnya diam sambil membekap mulutnya.
” Saya memohon kepada si Abah (HD) sambil berkata, saya tidak mau diginikan masa depan saya masih panjang. Tapi si Abah tidak mau mendengarkan ucapan saya. Berkali-kali saya berteriak minta tolong namun teman-teman mengaggap saya bercanda. Abah sempat memegang mulut saya sambil berkata, diam kamu,”
Karena dirinya terus berteriak dan memberontak, HD langsung keluar dari dalam kamarnya. Malamnya ia menceritakan kejadian yang menimpanya kepada ustadzahnya.
Atas kejadian itu, ia mengalami trauma dan sakit. Sehingga pada malam hari, HD kembali menjalankan aksi bejatnya dengan berpura-pura mengobatinya. Meskipun dikamarnya terdapat 4 orang, namun HD sempat menjalankan aksi bejatnya.
” Disitu si Abah berpura-pura mengobati kaki saya. Abah memegang kaki saya sambil merabanya dan tangannya terus naik. Saya kembali berteriak,”
Keesokan harinya, HD kembali masuk kekamarnya dan mencoba untuk memeluknya. Namun saat itu, dirinya memberanikan diri untuk berteriak dan meminta tolong, namun teriakannya masih dianggap candaan oleh teman-temannya.
Setelah kejadian itu bunga terus mengalami sakit-sakitan dan akhirnya dirinya bersama teman-temannya memberanikan diri untuk kabur dari Pondok Pesantren tersebut. (GM)