Sumbawa Besar, gema-news.com – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa menggelar Forum Group Discussion (FGD). Kegiatan itu bertujuan menyusun DED sentra Ekonomi Garam (SEGAR) di Hotel Grand Samota. Jum’at (29/09)
Kegiatannya nantinya akan sangat membantu petani garam dalam menciptakan sentra ekonomi geram.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, Rahmat Hidyat, S. Pi, MT, Jumat (29/09) menyampaikan, terima kasih dan apresiasi atas pemilihan Sumbawa sebagai salah satu lokasi penyusunan DED. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi referensi penting untuk pengajuan program baik melalui dana APBD provinsi/kabupaten, APBN melalui dana dekonsentrasi, DAK, maupun APBN.
Rahmat, juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada BWS (Balai Wilayah Sungai) yang selama beberapa tahun terakhir telah mengalokasikan kegiatan revitalisasi saluran tambak, salah satunya di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara.
“Harapannya adalah agar kegiatan serupa dapat dilanjutkan di wilayah lain seperti Desa Labuhan Sangoro, Desa Labuhan Kuris, dan Desa Labuhan Bontong, yang merupakan sentra tambak garam rakyat serta tambak udang dan bandeng,” katanya.
Tujuan utama dari FGD ini, menurut kadis, adalah untuk menetapkan lokasi dan lahan yang akan digunakan dalam rehabilitasi saluran irigasi, pembangunan lahan tambak, dan jalan inspeksi di wilayah perluasan tambak garam.
Selain itu, inventarisasi lokasi eksisting juga mencakup saran pendukung tambak garam, seperti saluran irigasi dan jalan usaha produksi, dalam rangka pengembangan sektor tambak garam yang berkelanjutan di Kabupaten Sumbawa.
“Harapan dari FGD ini adalah agar kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dapat membantu menciptakan Sentra Ekonomi Garam (Segar) yang kuat dan berkelanjutan, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sumbawa. Melalui perencanaan yang matang, diharapkan pembangunan di sektor ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi daerah dan lingkungannya,” tutup kadis. (GM)